Harga Minyak Mencuat Ditopang Sanksi Venezuela

CNN Indonesia
Selasa, 01 Agu 2017 07:35 WIB
Sanksi Amerika Serikat atas Venezuela bisa menimbulkan pembatasan impor dari Venezuela atau ekspor bensin dari AS ke negara Amerika Selatan tersebut.
Harga patokan Brent tercatat meningkat 0,3 persen ke angka US$52,65 per barel, sedangkan harga minyak mentah AS tercatat meningkat 1 persen ke angka US$50,17 per barel. (ANTARA FOTO/Rosa Panggabean)
Jakarta, CNN Indonesia -- Harga minyak tercatat mencapai rekor tertinggi pada hari Senin waktu Amerika Serikat, setelah ditopang oleh kemungkinan sanksi AS atas sektor minyak Venezuela.

Dikutip dari Reuters, perbincangan terkait sanksi AS atas Venezuela mencuat sepanjang sesi perdagangan setelah Washington menyatakan bahwa pemilihan umum Venezuela tidak seperti yang diharapkan.

Hal itu mendorong harga minyak karena sanksi tersebut bisa menimbulkan pembatasan impor dari Venezuela atau ekspor bensin dari AS ke negara Amerika Selatan tersebut. Meski demikian, Kementerian Perbendaharaan AS hanya membatasi sanksi terhadap Presiden Venezuela Nicolas Maduro saja.
Implikasinya, harga patokan Brent tercatat meningkat 0,3 persen ke angka US$52,65 per barel. Sementara itu, harga minyak mentah AS tercatat meningkat 1 persen ke angka US$50,17 per barel.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain sanksi Venezuela, harga minyak juga disokong oleh berkurangnya kekhawatiran bahwa produksi minyak AS akan terus membuncah. Persediaan minyak mentah AS telah turun 10 persen sejak posisi Maret silam dan jumlah aktivitas pengeboran AS melambat dengan angka 10 pengeboran selama bulan Juli.
Di sisi lain, anggota organisasi pengekspor minyak mentah (Organization of the Petroleum Exporting Countries/OPEC) dan non-OPEC akan bertemu di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab tanggal 7 hingga 8 Agustus mendatang untuk mengevaluasi tingkat kepatuhan pemangkasan produksi yang dimulai 1 Januari silam.

Sementara itu, padamnya produksi kilang Pernis di Belanda milik Royal Dutch Shell Plc sebesar 404 ribu barel per hari berimbas pada kenaikan harga Diesel Eropa di angka US$14,6 per barel. Angka ini merupakan level tertinggi sejak November 2015.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER