ANALISIS

Menakar Rapor Apik Saham Properti

CNN Indonesia
Senin, 07 Agu 2017 09:21 WIB
Kenirja keuangan yang apik membuat indeks saham sektor properti telah mengalami penguatan dalam dua pekan berturut-turut.
Kenaikan yang terjadi pada indeks sektor properti disebabkan harga saham yang sudah terlalu rendah atau sampai pada area jenuh jual. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Di sisi lain, analis BNI Securities Maxi Liesyaputra berpendapat, kenaikan yang terjadi pada indeks sektor properti disebabkan harga saham yang sudah terlalu rendah atau sampai pada area jenuh jual.

Dengan harga yang sudah relatif murah tersebut, pelaku pasar pun melakukan akumulasi beli sehingga mendongkrak harga saham properti sepanjang pekan lalu.

"Sentimen positif bisa dibilang belum ada, ini karena harga saham saja yang sudah terlalu turun," ujar Maxi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dengan demikian, beberapa emiten properti yang mengalami kenaikan bila diakumulasi sepanjang pekan lalu, yakni PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR), PT Ciputra Development Tbk (CTRA), Metropolitan Kentjana, dan Summarecon Agung.

Metropolitan Kentjana menjadi emiten yang memiliki kinerja saham tertinggi bila dibandingkan dengan yang lainnya, karena mengalami kenaikan hingga 17,91 persen pada pekan lalu dan berakhir di level Rp28.300 per saham.

Kemudian, Ciputra Development tumbuh 2,89 persen, Lippo Karawaci 2,79 persen, dan Summarecon Agung tumbuh tipis sebesar 1,53 persen.

Sementara itu, Hans menilai, masuknya kembali pelaku pasar ke sektor properti bukan karena harga saham emiten tersebut yang sudah terlalu turun. Artinya, penurunan harga saham berbasis properti belum dapat dikatakan jenuh jual.

"Belum (jenuh jual). Ini pelaku pasar ambil kesempatan saja, ada sentimen positif lalu masuk," jelas Hans.

Bila dilihat, rata-rata pergerakan saham emiten properti sepanjang semester I 2017 memang mengalami penurunan. Misalnya saja, Lippo Karawaci yang turun 8,33 persen dari Rp720 per saham menjadi Rp660 per saham pada perdagangan akhir Juni 2017

Kemudian, harga saham Ciputra Development mengalami koreksi sampai 10 persen dan Summarecon Agung yang turun tipis 1,52 persen. Sementara, khusus Metropolitan Kentjana sendiri berhasil mengalami penguatan meski tipis 0,97 persen.

Industri Diproyeksi Masih Stagnan

BACA HALAMAN BERIKUTNYA

HALAMAN:
1 2 3
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER