Khawatir Produksi Melonjak, Harga Minyak Melorot

Galih Gumelar | CNN Indonesia
Selasa, 08 Agu 2017 07:32 WIB
Harga minyak Brent turun US$0,26 ke angka US$52,16 per barel. Sementara itu, harga minyak mentah AS juga turun US$0,34 ke angka US$48,04 per barel.
Harga minyak Brent turun US$0,26 ke angka US$52,16 per barel. Sementara itu, harga minyak mentah AS juga turun US$0,34 ke angka US$48,04 per barel. (REUTERS/David Mdzinarishvili)
Jakarta, CNN Indonesia -- Harga minyak melemah 2 persen pada perdagangan Senin (7/8) waktu Amerika Serikat setelah produksi minyak Libya kembali meningkat yang ditambah munculnya kekhawatiran produksi negara-negara pengekspor minyak dunia (Organization of the Petroleum Countries/OPEC) dan AS akan kembali menanjak.

Dikutip dari Reuters, produksi dari lapangan Sharara di Libya telah kembali normal setelah sebelumnya operasionalnya terganggu oleh organisasi bersenjata di kota Zawiya. Lapangan tersebut membantu Libya mencapai produksi sebesar 1 juta barel per hari pada bulan Juni silam.

Akibatnya, harga minyak Brent turun US$0,26 ke angka US$52,16 per barel. Sementara itu, harga minyak mentah AS juga turun US$0,34 ke angka US$48,04 per barel.

Adapun, sentimen lain yang memperkuat harga minyak adalah kekhawatiran akan efektivitas pemangkasan produksi yang dilakukan oleh OPEC dan Rusia. Pasalnya, produksi OPEC menyentuh titik tertingginya pada bulan Juli kemarin.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain Libya, produksi OPEC juga didorong oleh pulihnya produksi minyak dari Nigeria. Untuk itu, negara-negara OPEC dan non-OPEC akan bertemu di Abu Dhabi hari Senin hingga Selasa mendatang untuk meningkatkan kepatuhan akan pemangkasan produksi sebesar 1,8 juta barel per hari.

Selain itu, pelaku pasar juga mengkhawatirkan produksi minyak AS meski data Baker Hughes menunjukkan adanya pengurangan aktivitas pengeboran. Adapun, produksi minyak AS kini mencapai 9,43 juta barel per hari atau meningkat 12 persen dibanding bulan Juni tahun lalu.

Lembaga keuangan Morgan Stanley meramal, produksi minyak AS akan berkembang 900 ribu barel per hari di akhir tahun nanti dari produksi di tahun sebelumnya. Prediksi ini lebih besar dibandingkan ramalan sebelumnya yakni 860 ribu barel per hari. (gir)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER