Jakarta, CNN Indonesia -- Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengatakan, rata-rata harga minyak mentah Indonesia
(Indonesian Crude Price/ICP) pada bulan Juli lalu sebesar US$45,58 per barel. Angka ini meningkat US$1,82 per barel dibanding harga bulan Juni US$43,66 per barel.
Dikutip dari laman resmi Kementerian ESDM, ketetapan ini dituangkan ke dalam Keputusan Menteri ESDM Nomor Nomor 2605/K/12/MEM/2017 sesuai pertimbangan Tim Harga Minyak Indonesia. Disebutkan, kenaikan harga ICP ini utamanya disebabkan oleh perkembangan harga minyak dunia.
Sebagai contoh, harga Brent meningkat US$1,6 per barel ke angka US$49,15 per barel. Sementara itu, harga West Texas Intermediate juga meningkat US$1,57 per barel ke angka US$46,78 per barel.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Adapun, kenaikan harga minyak dunia ini disebabkan oleh beberapa faktor. Pertama, International Energy Agency (IEA) mengatakan bahwa permintaan minyak mentah global tahun ini diperkirakan naik 100 ribu barel per hari.
Di samping itu, pelaku pasar juga positif menyambut pernyataan Menteri Perminyakan Arab Saudi yang menyebut bahwa negaranya akan membatasi ekspor minyak sebesar 6,6 juta barel per hari pada bulan Agustus mendatang. Tak hanya itu, Nigeria pun setuju untuk membatasi produksi minyaknya setelah sebelumnya dikecualikan dari kebijakan pangkas produksi organisasi negara-negara pengekspor minyak (Organization of the Petroleum Exporting Countries/OPEC).
Untuk kawasan Asia Pasifik, ada peningkatan permintaan produk minyak mentah di India dan Taiwan. Sementara permintaan minyak untuk China, diperkirakan akan meningkat karena proyeksi pertumbuhan ekonominya hingga tahun 2017 mengalami kenaikan 0,1 persen dibanding bulan sebelumnya.