Perluas Pasar, Multifinance Ramai-ramai Kepakkan Sayap Bisnis

CNN Indonesia
Kamis, 10 Agu 2017 14:16 WIB
Home Credit mengincar membuka jaringan di 10 kota baru, sementara Mandiri Tunas Finance ingin melebarkan sayap usaha ke lima kota baru.
Home Credit mengincar membuka jaringan di 10 kota baru, sementara Mandiri Tunas Finance ingin melebarkan sayap usaha ke lima kota baru. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono).
Jakarta, CNN Indonesia -- Era pertumbuhan stagnan industri pembiayaan (multifinance) agaknya akan berakhir. Mengutip data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), penjualan mobil mencapai 533.570 unit pada semester I 2017. Angka ini tercatat tumbuh tipis jika dibandingkan posisi tahun lalu, yaitu 532.127 unit.

Selain permintaan pasarnya yang mulai bangkit, pelaku usaha multifinance juga kembali berselera untuk mengepakkan sayap bisnisnya. Salah satunya PT Home Credit Indonesia. Multifinance asal Republik Ceko ini berencana menambah wilayah cakupannya di 10 kota baru pada tahun depan. Antara lain, Pangkal Pinang, Bengkulu, Ambon, Kupang, Kendari.

Direktur Utama Home Credit Indonesia Jaroslav Gaisler menjelaskan, 10 kota tersebut diharapkan dapat memperkuat penyaluran pembiayaan yang sebelumnya cukup melesat sepanjang semester I 2017. Pada periode tersebut, penyaluran kreditnya tercatat Rp2,2 triliun atau meroket 213,39 persen dari tahun sebelumnya Rp702 miliar.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami ingin lebih menjangkau masyarakat yang berada di lingkungan rural dan tak mau terfokus di Pulau Jawa saja. Kami ingin mendekatkan jasa pembiayaan kepada masyarakat-masayarakat di pulau Jawa," ujarnya, Rabu (8/8).

Ia melanjutkan, perusahaan mengincar segmen yang umum di 10 kota tersebut, yakni pembiayaan konsumsi yang menitikberatkan pada barang-barang teknologi. Hal ini sesuai dengan proporsi penyaluran pembiayaan pada semester I 2017, di mana sebesar 76 persen di antaranya mengalir untuk pembiayaan ponsel pintar dan 14 persen ke pembiayaan alat elektronik.

Dengan ekspansi ke luar pulau, perseroan ingin mengincar golongan masyarakat yang ingin mengonsumsi barang, namun sangsi menggunakan kartu kredit. "Kalau masyarakat sedang kekurangan uang kontan, namun ingin bayar produk di depan, maka kami bisa masuk ke dalamnya," jelasnya.

Dengan bertambahnya 10 kota di tahun depan, maka wilayah cakupan Home Credit diharapkan bisa menjadi 66 kota di tahun depan. Adapun, per semester I 2017 lalu, Home Credit sudah beroperasi di 48 kota dan akan bertambah delapan kota lagi di semester II, yaitu Samarinda, Lampung, Padang, Mataram, Jambi, Cirebon, Palu.

"Saat ini, kami telah beroperasi di 48 kota, baik itu tier 1, 2, maupun tier 3 dengan cakupan populasi di wilayah perkotaan mencapai 73 persen. Dengan bertambahnya wilayah tersebut, kami berharap bisa menjaga rasio pembiayaan bermasalah (Non Performing Financing) di bawah 1 persen sesuai keinginan Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Hingga semester I 2017, NPF kami masih di angka 0,36 persen," paparnya.

Setali tiga uang, PT Mandiri Tunas Finance juga melakukan hal yang sama. Direktur Utama MTF Ignatius Susatyo Wijoyo mengaku, perusahaan juga tengah berekspansi ke lima kota tambahan demi meningkatkan penyaluran kredit multiguna. Terlebih, segmen multiguna sendiri baru diluncurkan MTF pada awal Januari lalu.

"Baru-baru ini memang kami telah melakukan ekspansi kredit multiguna ke lima kota, yakni Ketapang, Banyuwangi, Ambon, Jayapura, dan Sorong," terang dia, kepada CNNIndonesia.com di sela-sela Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS), Kamis (10/8).

Meski memperluas wilayah cakupan terbilang penting, namun MTF akan lebih memanfaatkan nasabahnya sendiri untuk meningkatkan penyaluran pembiayaannya. Caranya, dengan menawarkan nasabah yang memiliki jangka waktu kredit yang tinggal sebentar lagi.

Dengan cara ini, ia berharap, perusahaan bisa mencapai target pembiayaan multiguna sebesar Rp500 miliar hingga akhir tahun nanti. Hingga Juli 2017, penyaluran pembiayaan multiguna perusahaan mencapai Rp150 miliar atau 1,29 persen dari total pembiayaan sebesar Rp11,6 triliun.

"Untuk multiguna, kami menerapkan strategi. Caranya, dengan menawarkan nasabah kami yang jangka waktu kreditnya, misalkan tinggal enam bulan lagi untuk ikutan program kredit multiguna. Kami tentu manfaatkan data nasabah yang kami miliki," pungkasnya.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER