Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengaku, Presiden Joko Widodo memberikan perintah kepada para menteri terkait untuk menjaga stabilitas harga beras agar tidak naik drastis. Jokowi, menurut Darmin, mengingatkan jangan sampai daya beli masyarakat lesu akibat kenaikan harga beras.
Saat ini, pasokan beras nasional telah mencapai 1,7 juta ton. Angka ini dinilai masih cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat secara nasional. Namun demikian, ia menuturkan, kepala negara berpesan agar bantuan sosial berupa penyaluran beras untuk masyarakat sejahtera (rastra) tetap berjalan lancar.
"Presiden bilang, rastra tetap dijalankan kalau pergerakan harga meningkat. Kalau perlu ditambah satu bulan. Dulu, juga pernah ditambah samapai 13 bulan dalam satu tahun kan," ujarnya, Jumat (11/8).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rastra merupakan perubahan dari program bantuan sosial sebelumnya, yakni beras untuk masyarakat miskin setiap bulan atau yang lebih dikenal Raskin. Pada 2015 lalu, pemerintah juga pernah menambah penyaluran rastra hingga 14 kali dalam satu tahun.
Hal ini dilakukan untuk menekan laju inflasi yang tinggi dan menyelamatkan daya beli masyarakat akibat harga beras yang melejit.
Keterlambatan distribusi beras rastra bisa membuat laju pertumbuhan ekonomi nasional terhambat. Di awal tahun ini, distribusi Rastra di beberapa daerah sempat terlambat selama empat bulan sampai enam bulan.
Darmin menyampaikan, ketepatan waktu panen dan kondisi cuaca sangat berpengaruh terhadap harga beras. Kendati demikian, pemerintah dan Perum Bulog akan berkoordinasi untuk memastikan stok beras mencukupi.
"Dari bulan ini ada panen juga, dan Oktober nanti ada panen yang cukup besar, sehingga itu masih sangat cukup," terang dia.
Sementara itu, Direktur Utama Perum Bulog Djarot Kusumayakti mengatakan, per hari ini, rata-rata beras yang masuk ke gudang penyimpanan Bulog mencapai 250 ribu hingga 300 ribu ton per bulan.
"Artinya, kalau itu masih bisa dipertahankan maka aman," imbuhnya.
Djarot pun memastikan penyaluran rastra di sisa paruh tahun ini tidak akan terlambat. "Kami juga terus melakukan operasi kecil. Gerakan stabilisasi pangan, supaya harga tidak bergejolak," pungkasnya.