Jakarta, CNN Indonesia -- Badan Pusat Statistik mencatat, rata-rata upah pembantu rumah tangga pada Juli 2017 mengalami kenaikan paling tinggi dibandingkan upah buruh yang bekerja di sektor informal lainnya. Rata-rata upah nominal bulanan pembantu rumah tangga tercatat Rp376.140, atau naik 0,28 persen dibanding bulan lalu sebesar Rp375.090.
Berdasarkan data BPS yang dirilis pada Selasa (15/8), rata-rata upah riil pembantu rumah tangga meningkat 0,06 persen dari Rp289.153 per bulan pada Juni menjadi Rp289.338 per bulan pada Juli 2017. Pasalnya, inflasi perkotaan pada bulan lalu tercatat sebesar 0,22 persen.
Kenaikan upah buruh informal perkotaan juga terjadi pada upah nominal harian buruh bangunan dari Rp83.975 menjadi Rp84.076 dan upah buruh potong rampung wanita per kepala dari Rp25.649 menjadi Rp25.675.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Upah buruh nominalnya naik tipis 0,12 persen dibandingkan bulan lalu, tapi terjadi inflasi 0,22 persen, sehingga upah riil buruh turun 0,10 persen," ujar Kepala BPS Suharyanto di Jakarta, Selasa (15/8).
Sementara itu, upah nominal harian buruh tani nasional pada Juli 2017 juga mencatatkan kenaikan sebesar 0,18 persen dari Rp49.912 menjadi Rp50.003. Adapun upah riil harian buruh tani nasional tercatat juga naik 0,03 persen dari Rp37.396 menjadi Rp37.408.
"Kalai dilihat nominalnya naik tipis 0,18 persen. Tapi, inflasi di pedesaan 0,15 persen," terang dia.
Dengan demikian, menurut Suharyanto kenaikan nominal upah buruh tani masih mampu menkompensasi inflasi di pedesaan, sehingga bisa upah riil buruh tani masing mengalami kenaikan tipis sebesar 0,03 persen.
(agi)