Impor Melonjak, Neraca Perdagangan Juli Defisit US$270 Juta

Elisa Valenta | CNN Indonesia
Selasa, 15 Agu 2017 11:47 WIB
Defisit neraca perdagangan pada Juli, terutama dipicu oleh defisit pada perdagangan minyak dan gas (migas) yang mencapai US$604 juta.
Defisit neraca perdagangan pada Juli, terutama dipicu oleh defisit pada perdagangan minyak dan gas (migas) yang mencapai US$604 juta. (CNN Indonesia/ Hesti Rika)
Jakarta, CNN Indonesia -- Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat neraca perdagangan pada Juli 2017 defisit sebesar US$270 juta, berbanding terbalik dibandingkan bulan lalu yang masih mencatatkan surplus sebesar US$1,63 miliar. Kendati demikian, neraca perdagangan pada Januari-Juli masih mencatatkan surplus US$7,93 miliar. 

"Tapi ini lebih menggambarkan pergerakan bulanan, meskipun tipis defisitnya. Alasan terjadinya karena migas defisit cukup jauh yakni sebesar US$604 juta,"ujar Suharyanto dalam pengumuman resmi BPS di Jakarta, Selasa (15/8).

Suharyanto menjelaskan, total ekspor Indonesia sepanjang Januari hingga Juli 2017 mencapai US$93,6 miliar atau naik 17,32 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Adapun khusus bulan Juli, ekspor Indonesia tercatat mencapai US$13,25 miliar atau naik 16,83 persen dibandingkan bulan Juni.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Bulan Juni, kita mengalami lebaran dan banyak hari libur jadi kenaikan 16,83 persen. Masih bisa dimaklumi. Ekspor migas menurun 7,79 persen, sedangkan non migas naik 19,8 persen," terang dia,

Pada bulan Juli, menurut Suharyanto, beberapa harga komoditas seperti minyak kelapa sawit, cokelat, dan perak mengalami kenaikan. Sedangkan komiditas seperti alumunium, tembaga, karet, dan nikel mengalami kenaikan harga.

Dia pun menjelaskan, pangsa pasar ekspor Indonesia masih didominasi oleh tiga negara, yakni China, Amerika Serikat, dan Jepang. "Kendati demikian kami melihat ada juga peningkatan ekspor ke pasar-pasar negara nontradisional seperti ke Turki yang mengalami peningkatan hingga 100%," ungkap dia.
Sementara itu, impor Indonesia pada Januari-Juli mencapai US$86,2 miliar, naik 14,91 persen dibanding periode yang sama tahun lalu. Adapun khusus bulan Juli, impor Indonesia mencapai US$13,89 miliar, naik 39 persen dibanding bulan Juni.

"kenaikan impor pada Juli terjadi pada impor nonmigas. Impor bahan baku naik 46,7 persen menjadi US$10,43 miliar. Sedangkan impor barang konsumsi turun 3,15 persen menjadi US$1,09 mliar.

Adapun hingga Juli, pangsa pasar impor terbesar Indonesia masih berasal dari China, Jepang, dan Thailand.

(agi)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER