Jakarta, CNN Indonesia -- Mantan Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) periode 2012-2017 mengaku siap mengemban tugas menjadi Kepala Perwakilan atau Duta Besar (Dubes) Republik Indonesia (RI) untuk Swiss jika ditunjuk oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Sebelumnya, nama Muliaman muncul dalam dokumen "Usulan Kepala Perwakilan RI (Dubes LBBP RI) untuk 18 Negara Sahabat" yang beredar di kalangan media.
Dalam dokumen tersebut, Muliaman diusulkan untuk menggantikan Linggawaty Hakim yang menjabat sebagai Dubes Luar Biasa dan Berkuasa Penuh (LBBP) Indonesia untuk Konfederasi Swiss merangkap Keharyapatihan Liechtenstein sejak 11 Februari 2014 lalu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Siap. Masak tidak siap," ujar Muliaman usai menghadiri sebuah acara di Jakarta, Selasa (29/8).
Kendati demikian, Muliaman enggan menanggapi lebih jauh soal pencalonannya sebagai Dubes negara yang beribukota Bern itu. Pasalnya, belum ada pernyataan resmi terkait pencalonannya.
"Nanti dulu deh. Saya tidak boleh mendahului," ujarnya.
Pasca pensiun dari jabatan orang nomor satu OJK, Muliaman saat ini mengaku hanya aktif sebagai pengurus Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI). Muliaman sebelumnya terpilih sebagai Ketua ISEI untuk periode 2015-2018.
"Sementara ini saya cukup di ISEI saja," ujar pria yang pernah menjabat sebagai Deputi Gubernur BI ini.
Sebagai informasi, berdasarkan amandemen terakhir Undang-undang Dasar (UUD) 1945, penunjukkan Kepala Perwakilan atau Duta Besar Indonesia untuk negara sahabat merupakan hak Presiden selaku Kepala Negara. Namun, demikian, pengangkatan Dubes juga harus memperhatikan pertimbangan dari Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).
Selain Muliaman, nama terkenal lainnya yang muncul dalam daftar usulan Dubes LBBP adalah Mantan Menteri Perencana Pembangunan Nasional (PPN)/ Bappenas Andrinof Chaniago. Andrinof diusulkan untuk menjadi Dibers LPP Indonesia untuk Spanyol.