Jakarta, CNN Indonesia -- Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Indeks Harga Konsumen mengalami deflasi sebesar 0,07 persen secara bulanan (month to month) pada Agustus 2017. Deflasi karena stabilnya harga pangan sepanjang bulan.
Angka tersebut lebih rendah dibandingkan Juli 2017 yang inflasi sebesar 0,22 persen dan juga dibanding Agustus 2016 yang mengalami deflasi 0,02 persen.
Kepala BPS Suhariyanto mengatakan, sejumlah harga pangan telah menurun sejak Juli dan bergerak stabil sepanjang bulan ini, sehingga sukses menciptakan inflasi rendah pada bulan lalu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Secara umum, ada penurunan harga pangan, sehingga Agustus mengalami deflasi 007 persen. Bahan makanan mengalami deflasi, bawang merah, bawang putih, dan ikan segar," ujar Ketjuk, sapaan akrabnya di kantor BPS, Senin (4/9).
Tercatat, inflasi secara tahun berjalan (year to date/ytd) Januari-Agustus 2017 sebesar 2,53 persen dan secara tahunan (year on year/yoy) sebesar 3,82 persen.
Berdasarkan kelompok pengeluaran, kelompok yang mengalami deflasi tertinggi, yaitu bahan makanan -0,67 persen dengan andil -0,14 persen. Diikuti kelompok transportasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar -0,6 persen dengan andil 0,1 persen.
"Yang menyebabkan deflasi adalah tarif angkutan udara, harga bawang merah, dan harga bawang putih," terang Ketjuk.
Sedangkan sisanya mengalami inflasi, seperti kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau inflasi 0,26 persen dan kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar sebesar 0,1 persen.
Kemudian, kelompok sandang sebesar 0,32 persen, kelompok kesehatan 0,2 persen dan kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga 0,89 persen.
"Ini karena harga emas perhiasan naik 0,1 persen," imbuh dia.
Berdasarkan komponen penyumbang, tercatat komponen tingkat harga yang diatur pemerintah (administered price) mengalami deflasi -0,48 persen. Lalu, komponen gejolak harga pangan (volatile foods) sebesar -0,87 persen dan komponen inflasi inti (core) sebesar 0,01 persen.
Berdasarkan wilayah, dari 82 kota IHK, deflasi terjadi 47 kota dengan deflasi tertinggi di Ambon sebesar -2,08 persen dan deflasi terendah di Samarinda -0,03 persen.
Sedangkan 35 kota lainnya mengalami inflasi. Tercatat, inflasi tertinggi di Lhokseumawe 1,09 persen dan inflasi terendah di Batam sebesar 0,01 persen.
(bir)