Jakarta, CNN Indonesia -- PT Bank Central Asia Tbk (BCA) melarang
merchant (toko) untuk menggesek kartu ATM/debit dan kartu kredit nasabah di mesin kasir
(cash register). Hal ini dilakukan untuk menjaga keamanan data nasabah.
Direktur BCA Santoso menegaskan, transaksi kartu debit maupun kredit seharusnya hanya dilakukan melalui mesin
Electronic Data Captured (EDC). Perusahaan, lanjut Santoso, telah melarang merchant melakukan gesek ganda
(double swipe) ke mesin lain di luar EDC.
"Kami tidak mengijinkan
merchant untuk melakukan double sweep dan ini kami telah komunikasikan kepada merchant," ujar Santoso kepada CNNIndonesia.com, Senin (4/9).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Santoso mengungkapkan,
double swipe di mesin kasir memungkinkan merchant mendapatkan data dari kartu magnetik nasabah. Sebagai catatan, hingga pertengahan tahun ini, perusahaan telah menerbitkan lebih dari 13 juta keping kartu ATM/debit.
Selama ini, lanjut Santoso,
merchant melakukan
double swipe untuk memudahkan rekonsiliasi transaksi pembayaran nasabah dengan bank. Pasalnya, informasi transaksi tidak hanya dicatat oleh bank tetapi oleh sistem
merchant.
"Namun ada cara-cara lain yang lebih aman seperti melakukan input kode otorisasi dan lain-lain," ujar Santoso.
Sebagai solusi mempermudah rekonsiliasi transaksi pembayaran, lanjut Santoso, perusahaan menawarkan agar EDC bank terhubung dengan mesin kasir
merchant. Namun, diakui Santoso, belum semua
merchant perusahaan menerapkan solusi tersebut.
"Sudah ada cukup banyak merchant yang
cash register-nya terhubung dengan EDC, namun kami lakukan bertahap ya karena membutuhkan
development informasi dan teknologi bagi
merchant untuk perubahan tersebut," ujarnya.
Sebelumnya, Sekretaris Perusahaan Bank Mandiri Rohan Hafas mengimbau masyarakat untuk tidak membiarkan penggesekan kartu kredit di komputer kasir, melainkan hanya pada EDC.
Dengan menggesek pada EDC, menurut Rohan, data transaksi langsung tercatat dan dilindungi oleh bank.
"Kalau digesek di k
eyboard kasir itu, kami tidak tahu ke mana data kartunya, dan bisa saja disalahgunakan," ujar Rohan beberapa waktu lalu.