Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintah resmi menunjuk Budi Gunadi Sadikin sebagai Direktur Utama PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) atau Inalum. Sebelumnya, Budi menjabat sebagai Staf Ahli Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Hal ini diungkap langsung oleh Winardi Sunoto, bos Inalum yang baru saja digantikan oleh Budi, usai penyerahan Surat Keputusan (SK) di Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) pada pukul 09.30 tadi.
"Iya sudah selesai (RUPS)," ujar Winardi, Kamis (14/9).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dari kacamata Winardi, Budi yang disebutnya satu angkatan saat menempuh jenjang Perguruan Tinggi di Institut Teknologi Bandung (ITB), merupakan orang yang tepat untuk melanjutkan tongkat estafet pengembangan Inalum ke depan.
"Itu teman saya juga, seangkatan di Bandung (ITB). Beliau ahlinya di keuangan, kalau kita kan orang lapangan," kata Winardi.
Winardi berharap, Budi yang pernah menjadi Direktur Utama PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, dapat membuat Inalum berkembang lebih baik. Terlebih, ia menyatakan ada tugas besar yang harus diemban Inalum nanti.
Tugas besar itu salah satunya menjadi pimpinan perusahaan induk (holding) BUMN sektor pertambangan yang nantinya mengelola tambang Grasberg di Papua, yang saat ini dikelola oleh PT Freeport Indonesia (PTFI).
"Harapannya segera lari, kalau sekarang masih jalan di tempat, nanti harus lari. Pasti lebih bagus, nanti tanya beliau itu (soal Freeport)," imbuhnya.
Meski digantikan oleh Budi, Winardi rupanya tak meninggalkan ranah BUMN. Ia masih akan bersinergi dengan pemerintah, namun di perusahaan pelat merah yang berbeda, yaitu PT Pupuk Indonesia (Persero).
"Saya dapat penugasan jadi Direktur Sumber Daya Manusia (SDM) dan Tata Kelola di PIHC, Pupuk Indonesia per hari ini," tambahnya.
Direktur Utama Pupuk Indonesia Aas Asikin Idat menyatakan, Winardi menggantikan posisi Direktur SDM dan Tata Kelola yang ditinggal oleh Tosin Sutawikara lantaran didapuk menjadi Direktur Pemasaran.
"Jadi, Direktur Pemasaran Pak Koeshartono, tapi dia pensiun. Nah, kekosongan itu diisi dari internal Pupuk Indonesia, yaitu Pak Tosin. Nah, tempatnya Pak Tosin diisi oleh Pak Winardi," jelas Aas pada kesempatan yang sama.