Jakarta, CNN Indonesia -- Perhimpunan Bank Nasional (Perbanas) mendorong industri perbankan untuk mengoptimalkan penggunaan teknologi Near Field Communication (NFC) dalam fitur isi ulang (
top up) uang elektronik di aplikasi perbankan berbasis telepon genggam (
mobile banking).
Teknologi NFC memungkinkan pengguna untuk mengendalikan berbagai fungsi pada ponsel mereka secara otomatis, hanya dengan satu kali tempel (
tap).
Di beberapa ponsel canggih, chip NFC sudah tertanam langsung. Namun, pengguna ponsel yang tidak tertanam chip NFC bisa menggunakan chip NFC eksternal, NFC-tag.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ketua Perbanas Kartika Wirjoatmodjo mengungkapkan, melalui NFC, masyarakat tak perlu lagi pergi ke
merchant untuk melakukan
top up yang dikenai biaya tambahan.
"Ke depan, memang arahnya ke NFC. Kami sedang mengembangkan NFC. Kalau NFC sudah berjalan dan masyarakat sudah banyak yang menggunakan
smartphone yang ada NFC,
top up sudah tidak perlu lagi menggunakan mesin tinggal di
tap di
handphone," ujarnya di Jakarta Convention Center, Rabu (20/9).
Ia memperkirakan, perlu sekitar satu tahun untuk melakukan sosialisasi dan mendorong pihak perbankan agar menggunakan teknologi tersebut. Dengan teknologi NFC, lanjutnya, perbankan bisa menghemat biaya pengadaan maupun perawatan mesin EDC.
“Kalau pakai NFC itu enggak ada
cost. Jadi lebih hemat,” ujarnya.
Lebih lanjut, ia menilai pengembangan infrastruktur uang elektronik adalah suatu keharusan. Pasalnya, ke depan, pemerintah, bank sentral dan industri perbankan akan terus mendorong penggunaan transaksi nontunai karena lebih efisien dibandingkan transaksi tunai.