Husky-Cnooc Beroperasi, RI Punya Tambahan Pasokan Gas

CNN Indonesia
Jumat, 22 Sep 2017 09:26 WIB
Proyek dari lapangan Madura BD ini diprediksi memiliki puncak produksi gas sebanyak 100 juta kaki kubik per hari dan 7 ribu barel kondensat per hari.
Proyek dari lapangan Madura BD ini diprediksi memiliki puncak produksi gas sebanyak 100 juta kaki kubik per hari dan 7 ribu barel kondensat per hari. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono).
Jakarta, CNN Indonesia -- Husky-CNOOC Madura Ltd (HMCL) akhirnya mengalirkan gas pertama dari proyek lapangan Madura BD pada Rabu pekan ini. Adapun aliran gas ini menandai fase produksi lapangan BD setelah cadangan pertama kali ditemukan tahun 1997 silam.

Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arcandra Tahar menyebut, proyek lapangan BD akan memberikan sumbangsih kepada produksi migas nasional. Lapangan ini diproyeksikan memiliki puncak produksi gas sebanyak 100 juta kaki kubik per hari (MMSCFD) dan 7 ribu barel kondensat per hari.

“Produksi proyek ini turut berkontribusi pada peningkatan produksi migas nasional," ujarnya dikutip dari laman resmi Kementerian ESDM, Jumat (22/9).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Meski demikian, rentang waktu antara masa penemuan (discovery) hingga produksi pertama lapangan Madura BD selama 20 tahun ini dianggap memakan waktu yang tak sedikit. Padahal, di dekade 1970-an, periode first oil lapangan migas di Indonesia rata-rata berada di bawah lima tahun saja.

Menurutnya, proses bisnis yang terlampau lama ini memiliki berbagai konsekuensi, seperti belanja modal yang membengkak, biaya tenaga ahli yang meningkat, biaya pemakaian peralatan, hingga target capaian produksi yang tak bisa terealisasi.

“Proses inefisiensi ini yang harus kami perbaiki. Prinsipnya, harus lebih efisien dan sejumlah perizinan yang menghambat kita pangkas,” jelas Arcandra.

Oleh karenanya, ia berharap, kebijakan bagi hasil produksi (Production Sharing Contract/PSC) Gross Split bisa menjawab tantangan bisnis pelaku hulu migas. “Yang kami harapkan dari gross split adalah proses procurement lebih cepat, efisien, dan menekan biaya,” imbuh Arcandra.

Sekadar informasi, lapangan BD Madura merupakan bagian dari Wilayah Kerja (WK) Madura Strait, yaitu 65 km sebelah timur Surabaya dan 16 km sebelah selatan Pulau Madura. Lapangan BD Madura memiliki cadangan gas sebesar 442 miliar kaki kubik (BSCF) dengan periode produksi 13 tahun dan plateau selama 12 tahun.

Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Migas (SKK Migas) mencatat realisasi produksi gas sebesar 7.512 MMSCFD per semester I silam. Angka ini mencapai 95,6 persen dari target produksi sesuai rencana kerja dan anggaran (Work Program and Budget/WP&B) dengan besaran 7.859 MMSCFD.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER