Jakarta, CNN Indonesia -- Harga saham PT Jasa Marga (Persero) Tbk (JSMR) merosot 1,71 pada penutupan perdagangan hari ini, Jumat (22/9), setelah aksi suap yang dilakukan perusahaan operator jalan tol ini kepada auditor Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).
Tercatat, harga saham Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ini berakhir di level Rp5.750 per saham setelah dibuka pada level Rp5.800 per saham pagi tadi. Sementara, harga saham sempat jatuh hingga ke level Rp5.600 per saham sebelumnya akhirnya kembali naik ke level Rp5.750 per saham.
Analis Binaartha Sekuritas Muhammad Nafan Aji Gusta Utama menilai, adanya suap yang dilakukan Jasa Marga otomatis menjadi sentimen negatif bagi pelaku pasar. Hal ini mengindikasikan etika buruk dari perusahaan itu sendiri.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pasti jadi sentimen negatif apalagi karyawannya juga ditetapkan sebagai tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)," ucap Nafan kepada
CNNIndonesia.com, Jumat (22/9).
KPK memang telah menetapkan dua orang tersangka dalam kasus ini, yakni seorang auditor BPK dengan inisial SY dan SBD yang merupakan karyawan Jasa Marga di Cabang Purbaleunyi.
Dalam hal ini, Jasa Marga menyuap auditor BPK karena temuan audit dana yang tidak wajar di dalam perusahaan. Auditor BPK pun diberikan hadiah berupa satu unit Harley Davidson.
Kendati terjadi penurunan pada harga saham Jasa Marga, Nafan menilai, penurunannya masih bersifat wajar dan tidak terbilang tajam. Pasalnya, harga saham berhasil mendaki kembali ketika sempat di level Rp5.600 per saham.
"Artinya tadi masih ada aksi beli, sepertinya banyak permintaan saat harganya di Rp5.600 per saham. Makanya naik lagi," tutur Nafan.
Untuk selanjutnya, Nafan memprediksi, harga saham perusahaan pelat merah ini masih melemah sepanjang pekan depan dengan rentang harga Rp5.490-Rp5.690 per saham.
"Memang masih akan ada potensi penurunan, tapi tidak terlalu dalam," sambungnya.
Menurutnya, saham Jasa Marga sebenarnya masih akan menarik untuk jangka panjang. Pasalnya, kondisi fundamental perusahaan sendiri terbilang positif hingga pertengahan tahun ini.
Perusahaan membukukan laba bersih sebesar Rp1,01 triliun pada semester I 2017, naik 9,79 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya Rp925,5 miliar.
Peningkatan tersebut ditopang oleh pendapatan perusahaan yang melejit hingga 95,08 persen dari Rp6,71 triliun menjadi Rp13,09 triliun.
"Kemudian, saham Jasa Marga juga termasuk likuid," pungkas Nafan.
(gir)