Pemerintah Cari Pasokan Gas untuk 'Setrum' PLTMG Sumbawa

Galih Gumelar | CNN Indonesia
Senin, 25 Sep 2017 09:09 WIB
Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arcandra Tahar mengatakan, suplai gas rencananya akan didapatkan melalui proses lelang.
Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arcandra Tahar mengatakan, suplai gas rencananya akan didapatkan melalui proses lelang. (CNN Indonesia/Elisa Valenta Sari)
Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintah masih mencari pasokan gas untuk mengaktifkan Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas (PLTMG) Sumbawa yang ditargetkan selesai tahun depan. Rencananya, PLTMG Sumbawa sendiri akan memiliki kapasitas 50 Megawatt (MW).

Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arcandra Tahar mengatakan, suplai gas rencananya akan didapatkan melalui proses lelang. Namun menurutnya, proses itu masih panjang.

“Energi untuk PLTMG bagaimana? Gas nanti ditender, masih dalam proses planning, nanti (prosesnya) masih panjang,” jelas Arcandra melalui siaran pers dikutip Senin (25/9).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Proses penyediaan gas ini harus dipercepat karena pemerintah melihat bahwa pembangunan PLTMG ini akan selesai sesuai target, yakni akhir 2018. Tahap konstruksi pembangkit itu sudah dimulai sejak Juni 2017.
“Kalau lihat progres sekarang bagaimana? Insya Allah akan tercapai (memenuhi target),” lanjutnya.

Pembangunan pembangkit ini, lanjut Arcandra, sangat penting karena bisa menambah pasokan listrik di Sumbawa sebanyak dua kali lipat.

Akibatnya, cadangan daya (reserve margin) di pulau Sumbawa bisa meningkat dari posisi saat ini 23,96 persen ke angka 30 persen.

Sekadar informasi, sistem ketenagalistrikan pulau Sumbawa saat ini masih terbagi menjadi dua, yakni sistem Bima dan sistem Sumbawa.

Sistem Bima memiliki kapasitas pembangkit mencapai 50 MW dengan beban puncak sebesar 42 MW, sementara sistem Sumbawa saat ini memiliki kapasitas terpasang sebesar 56 MW dengan beban puncak sebesar 38,6 MW.
“Setelah (PLTMG) ini, Sumbawa punya reserve margin yang jauh di atas daerah lain. Kalau ini sudah terbangun, kapasitas terpasang lebih besar dari beban puncak, kurang lebih (reserve margin) 30 persen,” ujar Arcandra.

Pembangunan PLTMG Sumbawa ini masuk ke dalam program pembangunan pembangkit 35.000 MW. PLN mencatat, pembangkit ini nantinya dapat melistriki hingga 110 ribu keluarga.
Rasio elektrifikasi NTB hingga Juli 2017 mencapai 81,14 persen, sementara khusus di Pulau Sumbawa telah mencapai 85,3 persen. Dengan masuknya PLTMG Sumbawa diharapkan rasio elektrifikasi di NTB dapat meningkat hingga di atas 95 persen pada tahun 2019.

Sementara, menurut Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2017 hingga 2026, pembangkit listrik tenaga gas akan mengambil porsi 26,7 persen dari bauran energi pada 2026 sesuai Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2017 hingga 2026. (asa)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER