Pertamina Bakal Gelontorkan US$200 Juta ke BUMN Perkapalan

CNN Indonesia
Jumat, 29 Sep 2017 20:20 WIB
Dana tersebut merupakan belanja modal pengadaan kapal Pertamina melalui BUMN Perkapalan. Siniergi ini diharapkan turut membangkitkan keuangan BUMN perkapalan.
Dana tersebut merupakan belanja modal pengadaan kapal Pertamina melalui BUMN Perkapalan. Siniergi ini diharapkan turut membangkitkan keuangan BUMN perkapalan. (ANTARA FOTO/Yusran Uccang)
Jakarta, CNN Indonesia -- PT Pertamina akan menggelontorkan belanja modal pengadaan kapal mencapai US$200 juta. Belanja modal tersebut akan diinvestasikan ke beberapa Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di sektor perkapalan.

BUMN tersebut, yakni PT PAL Indonesia, PT Dok dan Perkapalan Kodja Bahari (DKB), PT Dok dan Perkapalan Surabaya (DPS), PT Industri Kapal Indonesia (IKI), PT Barata Indonesia, serta PT Djakarta Lloyd.

Direktur Perencanaan Investasi dan Manajemen Risiko Pertamina Gigih Prakoso mengatakan, investasi tersebut guna menyokong kebutuhan distribusi Pertamina yang bertambah. Sedangkan saat ini, ketersediaan galangan kapal masih ada yang belum memadai dari sisi kuantitas dan kualitas.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Untuk itu, dari sisi kuantitas, perusahaan minyak dan gas (migas) raksasa ini akan menambah sekitar enam hingga tujuh kapal baru dengan bobot sekitar 7.500-80.000 deadweight tonnage, yang dibuat oleh para BUMN perkapalan.

"Kalau harga satu unit itu US$20-30 juta, mungkin (kami membuat) enam sampai tujuh kapal. Dari yang kecil sampai yang besar, sesuai dengan kebutuhan," ujar Gigih di Jakarta, Jumat (29/9).

Sementara dari sisi kualitas, Pertamina berharap sinergi dengan para perusahaan pelat merah ini bisa membuat waktu pengiriman (delivery time) dan waktu bongkar muat (dwelling time) menjadi lebih cepat.

"Bahkan mungkin bisa melakukan checking assessment terhadap fasilitas mereka sebelum melakukan order dan bisa memberikan coaching atau pun guidance bagaimana standarisasi yang dibutuhkan oleh Pertamina," terang Gigih.

Selain itu, dengan membuat kapal sendiri, ke depannya Pertamina dapat mengimbangi anggaran penyewaan kapal dari dalam negeri maupun luar negeri. Sehingga, setengah kebutuhan sewa kapal dihemat karena memiliki kapal baru sendiri.

Ke depan, tak hanya bersinergi dengan membuat kapal baru, Pertamina juga ingin agar para BUMN perkapalan bisa bekerjasama untuk melakukan perawatan dan servis kapal Pertamina. "Tapi ini kami kaji dulu," imbuhnya.

Secara keseluruhan, Gigih bilang, Pertamina menyiapkan belanja modal hingga US$6 miliar pada tahun depan. Namun, sisanya belum dijabarkan lebih rinci oleh Gigih.

Deputi Bidang Usaha Pertambangan, Industri Strategis, dan Media Kementerian BUMN Fajar Harry Sampurno mengatakan, sinergi ini akan dinilai tepat untuk membangkitkan keuangan para perusahaan pelat merah perkapalan.

"Ada dua BUMN yang masih merugi di bidang galangan kapal, DPS dan DKB. Masih merugi tapi angkanya terus mengecil," kata Fajar pada kesempatan yang sama.

Sementara itu, Menteri BUMN Rini Soemarno ingin agar kerja sama ini tak hanya menjadi formalitas sinergi BUMN, namun memberikan manfaat terhadap pengembangan masing-masing perusahaan.

"Saya titip ke Pertamina, kan pengalamannya sudah banyak dalam order kapal. Tolong dibagikan kebutuhan teknologi yang belum kami miliki," tekan Rini.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER