Pemerintah Pasang Target Inflasi 3 Persen

CNN Indonesia
Sabtu, 30 Sep 2017 14:51 WIB
Pemerintah menetapkan target inflasi pada 2019-2021 dapat berada dikisaran 3 persen, lebih rendah dari sasaran inflasi tahun ini dikisaran 4 persen.
Pemerintah menetapkan target inflasi pada 2019-2021 dapat berada dikisaran 3 persen, lebih rendah dari sasaran inflasi tahun ini dikisaran 4 persen. (CNN Indonesia/Andry Novelino)
Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintah menetapkan target inflasi pada dua hingga lima tahun ke depan dapat berada dikisaran 3 persen. Target tersebut lebih rendah dari sasaran inflasi tahun ini yang berada dikisaran 4 persen.

Target inflasi tersebut tertuang dalam Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 124/PMK.010/2017 yang ditandatangani Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati pada 18 September lalu. Dalam beleid tersebut, pemerintah menentapkN sasaran inflasi di 2019, 2020, dan 2021 masing-masing sebesar 3,5 persen, 3 persen, dan 3 persen dengan tingkat deviasi sebesar plus minus 1 persen.

Adapun, dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan 2017 pemerintah mematok target 4,3 persen.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"PMK (124/2017) ini merupakan acuan bagi penyusunan program kerja pemerintah dan Bank Indonesia ke depan," ujar Kepala Biro Humas KLI Kemenkeu, Nufransa Wira Sakti dalam keterangan resmi, dikutip Sabtu (30/8)

Nufransa mengungkapkan, sasaran inflasi terus diarahkan ke tingkat lebih rendah dan stabil guna mendukung daya beli dan peningkatan kesejahteraan masyarakat, serta mendukung pembangunan yang berkelanjutan. Ke depan, lanjut Nufransa, Pemerintah dan Bank Indonesia (BI) berkomitmen terus meningkatkan koordinasi kebijakan fiskal dan moneter dalam rangka pencapaian sasaran inflasi yang telah ditetapkan.

Sementara itu,secara terpisah, Menteri Koordinator bidang Perekonomian Darmin Nasution mengingatkan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) untuk lebih konsisten memperkuat perannya menjaga inflasi dengan menyusun rekomendasi di tiap daerah. 
“Setiap daerah perlu mengenali hal yang rentan di daerahnya terkait inflasi misalnya, beras, bawang, ikan atau daging. Tentu perlu terus dimonitor dan disusun kebijakannya,” ungkapnya.

Adapun, Darmin juga mengomentari kondisi pertumbuhan ekonomi Indonesia yang secara kesluruhan relatif baik. Selain tercermin pada inflasi yang cukup stabil saat ini, pertumbuhan ekonomi juga tercatat cukup baik dikisaran 5,01 persen (yoy). Defisit transaksi berjalan kuartal II-2017 membaik di kisaran 2 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB) danl surplus perdagangan selama Januari-Agustus 2017 mencapai US$9,1 miliar.
“Pertumbuhan ekonomi Indonesia tumbuh relatif baik dibandingkan negara ASEAN lainnya," sebutnya.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER