Kadin Sebut BUMN 'Bunuh' UMKM, Menteri Rini Tersinggung

CNN Indonesia
Kamis, 05 Okt 2017 22:34 WIB
Menteri BUMN Rini Soemarno merasa tersinggung dengan ucapan Ketua Kadin Indonesia Rosan P. Roeslani yang menyebut BUMN mematikan UMKM.
Menteri BUMN Rini Soemarno merasa tersinggung dengan ucapan Ketua Kadin Indonesia Rosan P. Roeslani yang menyebut BUMN mematikan UMKM. (CNN Indonesia/Safir Makki)
Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno merasa tersinggung dengan ucapan Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Rosan P. Roeslani yang menyebut BUMN mematikan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).

"Sebagai BUMN kami dorong bagaimana memajukan UMKM. Program beraneka ragam bantu masyarakat bawah," kata Rini, Kamis malam (5/10).

Bahkan, lanjutnya, BUMN juga berperan dalam memberikan dorongan agar BUMN bisa mendapatkan pinjaman perbankan. Pasalnya, rata-rata UMKM masih dinilai terlalu berisiko bagi perbankan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


"Yang belum bisa mendapatkan pinjaman perbankan dikasih Rp500 ribu sampai Rp1 juta," kata Rini.

Rini menambahkan, BUMN sendiri tak hanya peduli untuk mendorong UMKM, tapi juga meningkatkan kesejahteraan masyarakat menengah ke bawah di tengah masih maraknya penduduk berpenghasilan rendah.

"Karena BUMN milik rakyat, punya tanggung jawab. Makanya saya minta Pak Rosan kesalahannya yang mana, biar kalau benar kami benahi. Tapi saya tersinggung," papar Rini.


Sebelumnya, Rosan mengatakan, ia menilai BUMN berekspansi terlampau jauh dengan memiliki anak, cucu, hingga cicit usaha yang tidak sesuai bisnisnya. Hal itu lantas membuat usaha kecil sulit berkembang.

"Anak cicit BUMN ini mengambil banyak porsi swasta dan UMKM. Contohnya, ada kegiatan catering untuk internal BUMN yang dibikin oleh cicit mereka. Kami ingin BUMN kembali ke core bisnisnya,” ujar Rosan.

Di sisi lain, papar Rini, BUMN perlu mendorong pendapatannya untuk menjaga pemegang saham tetap memiliki nafsu untuk melakukan aksi beli terhadap saham-saham BUMN.

"Kan hampir 25 persen kapitalisasi pasar di bursa itu dari BUMN, makanya harus dijaga juga," ujarnya.

LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER