Jakarta, CNN Indonesia -- Nilai tukar rupiah diperkirakan akan menguat ke level 13.250 hingga 13.350 per dolar AS pada tahun depan. Pasalnya, nilai tukar rupiah saat ini dinilai c yang berada di kisaran Rp12.500 hingga Rp13.500 per dolar AS.
Kepala Ekonom Danareksa Research Insitute Damhuri Nasution mengaku, belakangan ini nilai tukar rupiah tetap stabil di tengah-tengah kondisi perekonomian global yang tidak pasti. Ia pun optimis pada tahun depan, nilai tukar rupiah masih memiliki prospek yang bagus.
"Potensi menguat (nilai tiikar rupiah tahun depan) itu ada," ujar Damhuri di Jakarta, Kamis (5/10).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain didoorong oleh masih
undervalue-nya rupiah, penguatan rupiah pada tahun depan, menurut Damhuri, akan disokong oleh peringkat investment grade yang disematkan lembaga pemeringkat internasional Standard & Poor's belum lama ini.
Di samping itu, iklim investasi dan pertumbuhan ekonomi meningkat. Kinerja emiten di Bursa Efek Indonesia juga cukup baik. Kondisi-kondisi tersebut berpotensi untuk meningkatkan mengalirkan investasi ke pasar modal maupun investasi langsung di tanah air.
Ia juga menambahkan, defisit neraca transaksi berjalan yang terkendali juga berpotensi memberikan sentimen positif terhadap rupiah.
Sementara itu, memanasnya keadaan geopolitik di semenanjung Korea dan pengetatan kebijakan moneter negara maju dinilai dapat memberikan potensi negatif terhadap nilai tukar rupiah.
Pada perdagangan di pasar valuta asing kemarin, nilai tukar rupiah ditutup menguat 13 poin di level 13.464 per dolar AS, setelah bergerak pada rentang 13.444-13.490.