Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno menyebut, PT Patra Jasa berpotensi untuk menerbitkan Dana Investasi Real Estate (DIRE) atau Real Estate Investment Trust (REIT) di Bursa Efek Indonesia (BEI).
"Kalau dalam pendanaan, kami memang mendorong ke pasar modal agar lebih berkembang. Kami juga sedang berusaha menerbitkan DIRE untuk properti," papar Rini, Kamis malam(5/10).
Selain Patra Jasa, Rini sempat menyebut, Bank Mandiri juga akan segera menerbitkan DIRE dengan menggunakan beberapa gedung sebagai aset dasar (
underlying asset).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, menurutnya persoalan pajak menjadi salah satu hal yang memberatkan sebagian pihak menerbitkan DIRE.
"Memang ada aturan pajak yang harus diperbaiki," imbuh Rini.
Tak heran, sejak produk ini diperkenalkan pada 2003 silam, hanya ada dua DIRE yang dicatatkan di lantai Bursa hingga saat ini.
DIRE pertama dirilis oleh PT Ciptadana Asset Management senilai Rp500 miliar. DIRE milik grup Lippo ini diterbitkan dengan aset Solo Grand Mall di Jawa Tengah.
Selanjutnya, PT Bowsprit Asset Managament merilis DIRE senilai Rp2,45 triliun pada awal tahun ini. Perusahaan tersebut merupakan anak usaha yang seluruh sahamnya dimiliki oleh Lippo Karawaci.
Dana yang diraih dari penerbitan DIRE tersebut digunakan untuk melakukan akuisisi empat gedung perkantoran dan distribution center di Jakarta, Balaraja, dan Karawaci.
Sementara, grup Lippo juga mencatatkan produk DIRE nya di Bursa Efek Singapura pada 2007 lalu. Namun, CEO grup Lippo James Riady menyatakan, pihaknya akan memindahkan DIRE sebesar Rp30 triliun ke BEI secara bertahap.
"Kan lagi proses, yang pertama Rp10 triliun dulu," ucap James pada bulan Juli lalu.