OJK Sebut Rp105,8 Triliun 'Hangus' Gara-Gara Investasi Bodong

Tiara Sutari | CNN Indonesia
Sabtu, 07 Okt 2017 19:12 WIB
OJK menyebutkan sedikitnya Rp105,80 triliun dana masyarakat telah hilang dalam 10 tahun terakhir karena banyaknya investasi bodong yang menyebar.
OJK menyebutkan sedikitnya Rp105,80 triliun dana masyarakat telah hilang dalam 10 tahun terakhir karena banyaknya investasi bodong yang menyebar. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia -- Ketua Satuan Tugas Waspada Investasi OJK Tongam Lumban Tobing menyebut sedikitnya Rp105,80 triliun dana masyarakat telah hilang karena banyaknya investasi bodong yang menyebar.

Jumlah ini ditemukan terjadi kurang lebih selama 10 tahun atau sepanjang 2007-2017.

Jumlah ini pun dikatakan Tobing, masih bisa bertambah mengingat masih banyak masyarakat yang kini mulai melaporkan kegiatan investasi bodong tersebut ke pihak OJK atau ke Badan Reserse Kriminal (Bareskrim).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kebanyakan korbannya itu menengah dan menengah ke bawah," ujar Tongam dalam satu diskusi di Jakarta, Sabtu (7/10).


Lebih lanjut, Tongam juga menjelaskan berbagai modus yang dilakukan pelaku investasi bodong untuk menjerat korbannya. Di antaranya, janji imbal hasil yang sangat tinggi serta menggunakan sistem multi-level marketing (MLM).

Untuk sistem imbal balik, Tongam menyebut para pelaku ini biasanya menawarkan komisi besar yang bisa didapat oleh masyarakat dalam kurun waktu yang relatif singkat.

Hal ini mirip dengan investasi bodong yang dilakukan oleh perusahaan Dream For Freedom (D4F), yang menawarkan keuntungan 1 persen setiap hari.


Tongam pun menyebut, sepanjang 2017 pihaknya telah menemukan 48 entitas ilegal yang berpotensi merugikan masyarakat. Entitas tersebut kini telah dihentikan OJK. (asa)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER