Pembayaran Tol Non-Tunai di Jabodetabek Capai 82 Persen

CNN Indonesia
Selasa, 10 Okt 2017 20:36 WIB
BI mencatat pembayaran tol secara non tunai di wilayah Jabodetabek mencapai 82 persen. Seluruh pembayaran tol pun dipastikan wajib non tunai akhir bulan ini.
BI mencatat pembayaran tol secara non tunai di wilayah Jabodetabek mencapai 82 persen. Seluruh pembayaran tol pun dipastikan wajib non tunai akhir bulan ini. (CNN Indonesia/Hesti Rika Pratiwi)
Jakarta, CNN Indonesia -- Bank Indonesia kantor wilayah DKI Jakarta mencatat pembayaran tol secara non tunai di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tanggerang, dan Bekasi (Jabodetabek) hingga kemarin (9/10) telah mencapai 82 persen.

Guna semakin mempermudah masyarakat mendapatkan uang elektronik, lima bank yang saat ini melayani pembayaran tol non-tunai bekerja sama dengan Go-Jek guna menjual produk tersebut.

Kepala Kantor Perwakilan BI DKI Jakarta Doni P. Joewono menjelaskan, penetrasi pembayaran tol secara non-tunai pada 13 ruas tol Jabodetabek tersebut meningkat pesat dibandingkan Juni 2017 lalu yang baru mencapai 28 persen.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jalan tol di Jabodetabek terdapat 13 ruas. Pada 31 Oktober 2017, pembayaran tol di seluruh Indonesia akan diberlakukan 100 persen secara nontunai," kata Doni dalam konferensi pers di Jakarta, seperti dikutip dari Antara, Selasa (10/10)

BI pun memperkirakan guna mencapai target pembayaran tol secara non tunai mencapai 100 persen di seluruh Indonesia, maka dibutuhkan 3 juta kartu uang elektronik. Adapun, hingga akhir September 2017, tercatat sudah terjual sebanyak 1,5 juta kartu.


"Masih butuh sekitar 1,5 juta kartu lagi, di Jabodetabek sendiri kebutuhannya masih sekitar 800 ribu sampai 1 juta," kata Doni.

Dalam penerapan elektronifikasi jalan tol itu, Badan Pengelola Jalan Tol (BPJT) bersama dengan BI dan perbankan telah membentuk tim yang bertugas mengedukasi, sekaligus melakukan penjualan kartu uang elektronik.

Selain itu, BI juga mencermati ketersediaan kartu uang elektronik di berbagai tempat. "Ketersediaan uang elektronik di banyak tempat diharapkan dapat dimanfaatkan masyarakat agar tidak perlu mengantre di gerbang-gerbang tol," kata Doni.

Ia juga mendorong pemanfaatan isi ulang uang elektronik menggunakan teknologi "near-field communication" (NFC) agar pengguna tidak perlu turun dari mobil sehingga diharapkan dapat mengurangi kepadatan di jalan tol.

Sementara itu, pada kesempatan yang sama, empat bank BUMN dan BCA yang telah menjadi penyelenggara pembayaran tol non tunai bekerja sama dengan Go-Jek Indonesia. Melalui kerja sama tersebut, pembelian uang elektronik kelima bank tersebut di wilayah Jabodetabek melalui fitur layanan belanja instan Go-Mart.

"Layanan ini diharapkan dapat meningkatkan akses masyarakat dalam memperoleh uang elektronik dengan lebih mudah, tanpa perlu antre di pintu tol, pergi ke bank, atau keluar rumah," kata dia.

Doni juga menjelaskan bahwa kerja sama dengan Go-Jek ini masih merupakan proyek awalan, sehingga masih memungkinkan kerja sama antara perbankan dan perusahaan teknologi sejenis selain Go-Jek.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER