Jakarta, CNN Indonesia -- Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di sektor perdagangan, PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI) menargetkan tingkat Harga Eceran Tertinggi (HET) sembilan bahan pokok (Sembako) di Puncak Jaya Papua bisa susut hingga 25 persen melalui efisiensi distribusi logistik.
"Target kami komersil tapi terukur," ucap Direktur Utama PT PPI Agus Andiyani di Jakarta, Selasa (10/10).
Agus mengungkapkan, pihaknya akan mengoptimalkan penggunaan moda transportasi untuk distribusi Sembako guna merealisasikan target penurunan harga tersebut. Pasalnya, distribusi logistik merupakan penyebab utama harga pangan melambung.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat ini, ada dua upaya yang dilakukan perseroan. Pertama, mengubah rute pengiriman logistik ke Puncak Jaya Papua menjadi lebih efektif, demi mendorong efisiensi biaya.
Pada skema distribusi saat ini, pengiriman Sembako dilakukan dari Surabaya ke Jayapura menggunakan kapal kargo. Kemudian berlanjut dengan pesawat kargo menuju Puncak Jaya.
Ke depan, PPI menggagas rute baru yakni, pengiriman dari Surabaya ke Timika melewati tol lain. Selanjutnya, bahan pangan dikirimkan melalui pesawat kargo jenis Hercules menuju Wamena, dan diteruskan menggunakan truk melewati jalur darat menuju Puncak Jaya.
Kendati demikian, ia masih menemukan titik kritis dari rute tersebut. "Titik kritisnya adalah Timika ke Wamena," imbuhnya.
Jalan darat yang belum rampung dari Timika ke Wamena menyebabkan PPI harus menanggung beban biaya tinggi karena harus mengirim logistik pesawat Hercules.
Upaya kedua, mengubah skema rantai nilai (supply chain) dengan menyesuaikan jadwal pengiriman logistik melalui moda kapal dari PT PELNI (Persero) dan pesawat secara langsung. Alhasil, perusahaan tak perlu menambah biaya untuk penyimpanan logistik di gudang.
"Kami akan terus meminimalisir penghambat siklus supply chain," tegasnya.
Sembako yang dikirimkan ke Puncak Jaya Papua dengan skema tersebut akan tiba dalam satu pekan mendatang. "Sekarang sedang bongkar di pelabuhan Tomako, Timika."
Menurutnya, jika skema ini dijalankan harga tiga bahan pokok yang akan dikirimkan ke Puncak Jaya Papua akan menurun.
Sebagai gambaran, harga gula di Puncak Jaya Papua akan menurun dari Rp 29.000 per kilogram menjadi Rp 21.750 per kilogram. Sedangkan harga minyak akan menurun dari Rp 31.000 per liter menjadi Rp 23.250 per liter. Untuk harga tepung, nantinya akan menurun menjadi Rp 18.000 per kilogram dari Rp 24.000 per kilogram.