Jakarta, CNN Indonesia -- Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) masih berharap pembentukan induk usaha
(holding) BUMN di sektor perbankan dapat terbentuk tahun ini. Adapun sambil menunggu terbentuk holding, pemerintah akan mendorong proses konsolidasi antara bank BUMN dengan BUMN jasa keuangan lainnya.
Deputi Bidang Usaha Jasa Kementerian BUMN Gatot Trihargo menuturkan, pihaknya saat ini sudah merampungkan skema pembentukan holding Bank BUMN. Namun, pembentukan holding tersebut masih perlu dibahas lebih lanjut sebelum dirumuskan dalam Peraturan Pemerintah (PP) dan ditandantangani oleh Presiden Joko Widodo.
"Sekarang belum dalam proses perumusan PP, tapi kami tetap harapkan bisa terbentuk tahun ini," ujar Gatot di Jakarta, Rabu Malam (11/10).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kendati demikian, Gatot mengaku, pemerintah akan mengutamakan terbentuknya
holding BUMN di sektor pertambangan dan sektor energi. Keduanya juga ditargetkan dapat rampung tahun ini.
"Holding sektor pertambangan dan energi tinggal menunggu ditandatangani PP-nya. Dua ini yang kami dahulukan rampung," ungkap dia.
Di sisi lain, sambil menunggu pembentukan
holding BUMN bank, pihaknya akan mendorong lebih dulu terjadinya konsolidasi bank BUMN dengan BUMN dibidang jasa keuangan lainnya.
BRI Akuisisi Anak Usaha BahanaSalah satu yang akan dilakukan, menurut dia, yakni pengambilalihan anak usaha PT Bahana Artha Ventura, anak usaha PT Bahana Pembangunan Usaha Indonesia (BPUI) oleh PT Bank Rakyat Indonesia.
"Bahana Artha Ventura akan diambil alih BRI, tapi skemanya bukan inbreng (penyertaan modal dari pemerintah) tapi pembelian saham," jelas dia.
Sementara itu, Direktur BRI Sis Apik mengaku pihaknya siap untuk mengambil alih anak usaha Bahana tersebut. Namun, Sis Apik belum mau menyebut alokasi dana yang disiapkan perseroan guna akuisisi tersebut.
(agi)