Jakarta, CNN Indonesia -- Enam Badan usaha milik negara (BUMN) yang bergerak di sektor transportasi agresif mengejar peluang bisnis di Nigeria.
Keenam perusahaan pelat merah itu antara lain, PT Dirgantara Indonesia (Persero), PT PAL Indonesia (Persero), PT Pelabuhan Indonesia (Persero), PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk, PT Industri Kereta Api (Persero), dan PT Pindad (Persero). Tak hanya itu, terdapat pula institusi keuangan Bank Exim Indonesia.
Seluruh perusahaan melakukan pertemuan bisnis dengan Menteri Transportasi Nigeria Hon Chibuike Rotimi Amaechi dalam perhelatan Trade Expo Indonesia 2017 di Indonesia Convention Exhibition Bumi Serpong Damai (ICE-BSD) Tangerang, Kamis (12/10).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di awal pertemuan, Menteri Amaechi memaparkan beberapa peluang bisnis pada sektor transportasi darat, udara dan laut di negaranya.
"Saat ini kami sangat fokus untuk pengembangan transportasi darat, khususnya kereta api," jelasnya seperti dikutip dari siaran pers di situs resmi Kementerian Luar Negeri, Sabtu(14/10).
Dia menambahkan, Nigeria sedang mengimplementasikan proyek nasional visi strategis jalur kereta api 25 tahun (25 Years Railway Strategic Vision).
Kementerian Luar Negeri menginisiasi pertemuan antara pelaku usaha dan Pemerintah Nigeria untuk memaparkan peluang bisnis secara rinci di sektor transportasi.
Duta Besar Indonesia untuk Nigeria Abuja Harry Purwanto memandu keenam BUMN mempresentasikan keunggulan produk masing-masing, baik barang maupun jasa, dan prospek kerja sama potensial yang bisa dikembangkan dengan Nigeria.
Sementara itu, Eximbank memaparkan kesiapan untuk mendukung pembiayaan melalui skema credit line serta memfasilitasi counter trade.