Qatar Investasi di Mandalika, Pemerintah Bakal Impor LNG

CNN Indonesia
Senin, 23 Okt 2017 14:07 WIB
Emir Qatar disebut bakal merealisasikan investasinya di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika. Sebagai gantinya, pemerintah akan mengimpor LNG dari Qatar.
Emir Qatar disebut bakal merealisasikan investasinya di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika. Sebagai gantinya, pemerintah akan mengimpor LNG dari Qatar. (REUTERS/Bay Ismoyo/Pool)
Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Koordinator bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, pemerintah langsung menindaklanjuti keinginan investasi Emir Qatar Sheikh Tamim bin Hamad Al Thani di Kawasan Ekonomi Khusus Mandalika, NTB.

Minggu ini hingga pekan depan, pemerintah akan merampung sejumlah proyek yang akan ditawarkan kepada Emir Qatar, salah satunya adalah perpanjangan lapangan terbang.

"Sekarang kan 2.600 meter di Lombok. Itu mau dibikin sampai 3.000an meter sehingga nanti bisa Airbus A380 mendarat di sana," ujar Luhut di Kompleks Istana Kepresidenan, Senin (23/10).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain itu, pemerintah juga akan mengajukan tawaran penginapan halal mewah (resort) kepada Emir Qatar. Penginapan halal mewah merupakan keinginan Pemerintah Provinsi NTB sejak beberapa tahun lalu.

Persiapan ini dilakukan dalam waktu singkat sebab Emir Qatar ingin segera masuk dan berinvestasi di Mandalika. Keinginan sudah disampaikan ketika Presiden Joko Widodo menunjukkan sejumlah destinasi wisata di Indonesia, termasuk Mandalika.

Emir, kepada Jokowi, langsung ingin berinvestasi di Mandalika. Namun, mereka belum asese hal itu karena Jokowi ingin berhitung terlebih dahulu dan memantapkan proyek-proyek yang bisa ditawarkan kepada Emir Qatar.

Luhut pun menyatakan masih belum bisa mempredikisi nilai investasi Qatar di Mandalika.

"Belum tahu angkanya tapi saya kira banyak karena Emir Qatar berpikir di sana sudah seperti barat," ucap mantan Menko Polhukam ini.

Sebagai gantinya, Indonesia akan membeli LNG dari Qatar. Hal ini akan difinalisasikan Wakil Menteri ESDM Archandra Tahar.

"Cost-nya lebih murah dari pada membawa dari Indonesia Timur. Cost-nya kira-kira US$7, 16 per MMBTU," ucap Luhut.

Ia belum mengetahui waktu pasti realisasi investasi ini. Tetapi, Jokowi menginstruksikan semuanya harus selesai dalam kuartal pertama tahun perjanjiannya.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER