Melantai di Bursa, Wika Gedung Tawarkan Rp290-Rp456 per Saham

CNN Indonesia
Jumat, 27 Okt 2017 05:07 WIB
PT Wijaya Karya Bangunan Gedung berencana menawarkan sebanyak maksimal 4,46 saham atau sekitar 40 persen dari total saham perseroan.
PT Wijaya Karya Bangunan Gedung berencana menawarkan sebanyak maksimal 4,46 saham atau sekitar 40 persen dari total saham perseroan. (CNN Indonesia/Hesti Rika Pratiwi).
Jakarta, CNN Indonesia -- PT Wijaya Karya Bangunan Gedung (WIKA Gedung) menawarkan saham perdananya pada kisaran harga Rp290 - Rp456 per lembar dalam penawaran umum perdana (Initial Public Offering/IPO).

Direktur Pengembangan Investasi dan Human Capital Nur Al Fata menjelaskan, anak perusahaan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk itu berencana menawarkan sebanyak maksimal 4,46 saham atau sekitar 40 persen dari total saham perseroan.

Dengan begitu, perseroan berharap bisa mengantongi dana mencapai Rp1,3 triliun-Rp 2 triliun, untuk memperkuat modal untuk mengoptimalkan daya saing dan pertumbuhan bisnis perusahaan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Sebanyak 70 persen dari raihan dana tersebut akan dialokasikan untuk ekspansi kinerja, sedangkan sisanya untuk modal kerja.

"40 persen masuk ke investasi forward (ke depan), 20 persen masuk investasi backward (proyek yang sudah ada), kemudian 10 persen masuk ke alat investasi dan IT (teknologi informasi). Sisanya 30 persen untuk modal kerja", jelasnya di Jakarta, Kamis (26/10).

Secara rinci dijelaskan, dana hasil IPO akan digunakan untuk integrasi lanjutan pekerjaan konstruksi dan konsesi guna memperoleh pendapatan yang berulang. Selain itu, memperkuat rantai pasokan bisnis inti perseroan, seperti industri pracetak, modular, dan geoteknik.


Ia meyakini, porsi alokasi dana IPO untuk investasi dan konsesi yang cukup besar akan memperkuat strategi bisnis WIKA Gedung.

Tahun depan, dia memproyeksikan WIKA Gedung akan memperoleh kontrak baru mencapai Rp 8,9 Triliun dengan komposisi 60 persen proyek dari pemerintah, seperti proyek dari kementerian perikanan dan pendidikan, dan BUMN.

Sedangkan, sisanya berasal dari kontrak proyek oleh swasta. Ia juga meramal bahwa pertumbuhan laba WIKA Gedung akan tumbuh di atas 60 persen karena perolehan dana IPO untuk ekspansi tersebut. "Kami akan merencakan tumbuh di atas 60 persen." tegasnya.

Direktur Utama WIKA Gedung Nariman Prasetyo meyakini langkah tersebut merupakan langkah yang strategis untuk memperkuat pertumbuhan usaha dalam jangka panjang.

"Kami percaya, melalui IPO ini WIKA Gedung mampu mempercepat akselerasi bisnis, baik konstruksi high rise building maupun investasi pengembangan yang direncanakan," ucapnya.(dit)

LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER