Jakarta, CNN Indonesia -- PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk membukukan laba bersih hingga kuartal ketiga tahun ini sebesar Rp17,92 triliun atau naik 21,7 persen dibanding periode yang sama tahun lalu
(year on year/yoy).Direktur Keuangan Telkom Harry M. Zen menjelaskan, kenaikan laba Telkom tersebut didorong oleh pendapatan perseroan yang naik 12,5 persen (yoy) menjadi Rp97 triliun. EBIDTA perseroan juga tumbuh 12,8 persen (yoy) menjadi Rp50 triliun.
Sebagian besar pertumbuhan tersebut berasal dari segmen data, internet & IT service yang tumbuh sebesar 30,5 persen. Segmen data, internet & IT service masih menjadi kontributor dominan pertumbuhan kinerja dengan menyumbang sebesar 43,8 persen terhadap total pendapatan perseroan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain didorong pertumbuhan bisnis data dan internet melalui Telkomsel, bisnis digital perseroan juga tercatat mulai memperkuat kontribusinya.
“Sebagian besar bisnis digital Telkom memiliki kinerja yang baik pada kuartal ini,” , ujar Harry dalam keterangan resmi, dikutip Jumat (27/10).
Fixed Broadband menurut Harry, mencatatkan pertumbuhan pelanggan yang cukup berarti, yakni sebanyak 4,75 juta pelanggan. Jumlah tersebut termasuk 2,34 juta pelanggan IndiHome dengan ARPU IndiHome kuartal ini tercatat sebesar Rp 308 ribu.
Harry menambahkan, pihaknya hingga September 2017 juga mengalami peningkatan beban sebesar 9,8 persen (yoy) menjadi Rp61,41 triliun. Beban operasional dan pemeliharaan menjadi kontributor utama kenaikan beban Perseroan, yang meningkat sebesar 14,8 persen menjadi Rp 27,11 triliun.
Hingga September 2017, Telkom Grup juga telah mengalokasikan belanja modal
(capital expenditure/capex) mencapai Rp 20,3 triliun. Belanja modal digunakan untuk membangun Base Transceiver Station (BTS) guna mendukung mobile business serta menyelesaikan pembangunan akses dan infrastruktur backbone, termasuk peluncuran satelit dan pembangunan Sistem Komunikasi Kabel Laut (SKKL) akses internasional untuk mendukung Fixed Business.
Laba Telkomsel Rp23 Triliun
Sementara itu, anak usahanya yang menjadi PT Telekomunikasi Seluler membukukan laba bersih hingga kuartal ketiga tahun ini mencapai Rp23,3 triliun, naik 10,8 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Adapun induk usahanya, PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) membukukan laba Rp17,9 triliun atau naik 21,5 persen (yoy).
Saat ini, Telkomsel masih menjadi penyumbang utama laba Telkom. Adapun Telkom saat ini memiliki 65 persen saham Telkomsel, sedangkan sisanya dimiliki oleh BUMN asal Singapura di sektor telekomunikasi, Singtel.
Hingga kuartal ketiga tahun ini, Telkomsel mencatatkan pendapatan sebesar Rp69,53 triliun. EBIDTA juga mencattakan kenaikan sebesar 10 persen (yoy) menjadi Rp40,85 triliun.
Di sisi lain, Telkomsel juga mengeluarkan biaya-biaya diluar depresiasi sebesar Rp 38,8 triliun, naik 8,3 persen dibandingkan periode sama pada 2016 sebesar Rp 35,8 triliun.
Telkomsel hingga akhir September 2017 telah membangun 23.158 BTS baru, sehingga total BTS yang beroperasi secara keseluruahan berjumlah 152.191 BTS. Dari jumlah tersebut, 66,9 persen diantaranya adalah BTS 3G/4G.
Adapun jumlah pelanggan Telkomsel tercatat mencapai 190,36 juta, dimana 40,5 juta diantaranya merupakan pelanggan 4G LTE. Saat ini Telkomsel juga telah melayani layanan 4G LTE di 489 kota di seluruh Indonesia.
Selain itu, pada 21 Oktober 2017, Telkomsel secara resmi dinyatakan memenangkan lelang spektrum frekuensi 2,3 GHz dan berkomitmen untuk memaksimalkan penggunaan spektrum tambahan tersebut untuk mendukung Rencana Pita Lebar Indonesia 2014-2019.