Investor Korsel Bakal Kucurkan US$500 Juta untuk LRT Fase II

Dinda Audriene Muthmainah | CNN Indonesia
Kamis, 09 Nov 2017 16:53 WIB
Korea Rail Network Authority berencana mengucurkan investasi pada proyek LRT Jakarta Fase II, koridor Velodrome-Dukuh Atas sebesar US$500 juta.
Korea Rail Network Authority berencana mengucurkan investasi pada proyek LRT Jakarta Fase II, koridor Velodrome-Dukuh Atas sebesar US$500 juta. (CNN Indonesia TV)
Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menyebut, perusahaan asal Korea Selatan (Korsel), Korea Rail Network Authority (KRNA) bakal berinvestasi pada proyek pembangunan Light Rail Transit (LRT) Jakarta Fase II, koridor Velodrome-Dukuh Atas. Untuk itu, perusahaan tersebut pun berencana mengucurkan dana sebesar US$500 juta.

Basuki menjelaskan, perusahaan Korsel menandatangani nota kesepahaman (memorandum of understanding/MoU) dengan PT Jakarta Properterind (Jakpro). Perusahaan ini

Sementara itu, Manajemen Jakpro dalam keterangan resminya berharap, investasi perusahaan Korsel tersebut dapat mengurangi beban Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Korea berkomitmen untuk bantu memberikan pembiayaan sebesar US$500 juta," kata Direktur Utama Jakpro, Satya Heragandhi.

MoU antara KRNA dan Jakpro sebenarnya merupakan kelanjutan dari perjanjian yang sempat ditandatangani pada 2016 lalu. KRNA rencananya bakal membantu feasibility study untuk menyempurnakan trase seluruh koridor LRT di DKI Jakarta.

Investasi Air Bersih

Selain LRT, Basuki juga menyebut, perusahaan Korsel lainnya juga melakukan MoU untuk membangun saluran air bersih dan perumahan. Sayangnya, Basuki enggan menyebutkan jumlah dana investasi yang disepakati.

"Tapi kalau air ini baru feasibility study, Januari 2018 mulai proses konstruksi," terang dia.

Investasi pada sektor perumahan ditandatangani investor Korsel dengan PT Pembangunan Perumahan Tbk (PTPP). Sayang, Basuki tak menyebut detil lokasi dan jumlah pembangunan rumah yang direncanakan.

"Bangun di mana-mana saja, nilai tidak ada," imbuhnya.

Basuki menambahkan, pihaknya belum tau kapan tepatnya proses konstruksi akan dilakukan. Pasalnya, kini masih dilakukan feasibility study pada proyek tersebut. (agi)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER