Jakarta, CNN Indonesia -- PT Bank Danamon Indonesia dinilai akan memperoleh keuntungan jika rencana Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ Ltd (BTMU) untuk mengakuisisi saham perseroan terwujud.
Unit perbankan utama Mitsubishi UFJ Financial Group, Inc diketahui akan membeli sekitar 40 persen saham Bank Danamon dengan nilai investasi 200 miliar yen atau setara Rp23,7 triliun.
Vice President-Senior Credit Officer, Financial Institutions Group Moody's Investors Service Srikanth Vadlamani memperkirakan, kesepakatan itu akan menjadi sentimen positif terhadap peringkat kredit Bank Danamon karena akan meningkatkan level dukungan afiliasi yang lebih tinggi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat ini, 67 persen saham Bank Danamon dimiliki oleh Temasek Holdings (Private) Limited. Otomatis, peringkat afiliasi nonkorporasinya didukung oleh perusahaan pelat merah asal Singapura tersebut.
"Namun, kepemilikan saham Temasek di bank hanya sebagai investasi finansial dibandingkan menerapkan strategi," ujar Vadlamani dalam keterangan tertulis, Senin(13/11).
Temasek hanya memberi dukungan yang moderat dalam peringkat Bank Danamon yakni, dengan kenaikan satu tingkat ke penilaian basis kredit bank.
Di sisi lain, investasi BTMU yang lebih strategis diperkirakan akan lebih bersedia memberi dukungan kepada Bank Danamon jika dibutuhkan. Hal itu akan berdampak positif terhadap rating dukungan afiliasi bank.
Dalam pemberitaan media, BTMU diketahui hanya akan diakuisisi sebanyak 40 persen Bank Danamon karena peraturan di Indonesia tak mengizinkan investor tunggal memegang saham mayoritas di perbankan kecuali memperoleh izin dari regulator.
"Penilaian kami terhadap keinginan grup untuk menyediakan dukungan modal juga bergantung pada ukuran saham yang dimiliki dalam entitas," tuturnya.
Karena itu, kemampuan BTMU untuk meningkatkan kepemilikan sahamnya di atas 40 persen akan menjadi faktor penting dalam penilaian Moody's.
Tak hanya bagi Bank Danamon, aksi akuisisi juga akan mendongkrak kinerja BTMU. Proposal investasinya di Indonesia menjadi bagian memperluas bisnis ke luar negeri yang sekarang menyumbang sekitar 40 persen terhadap buku pinjaman BTMU. Perluasan dilakukan mengingat tingkat suku bunga di Jepang yang super rendah berpotensi menekan profitabilitas perusahaan.
Sebagai informasi, BTMU memiliki 77 persen saham Bank of Ayudhya di Thailand, 20 persen saham di Vietnam JSC Bank for Industri and Trade, dan 20 persen saham Philippines Security Bank Corporation.
(lav/bir)