Jakarta, CNN Indonesia -- PT Kereta Api Indonesia (KAI) berencana melepas salah satu anak usahanya ke lantai Bursa Efek Indonesia (BEI) melalui penawaran umum saham perdana (Initial Public Offering/IPO) dalam waktu satu hingga dua tahun mendatang.
"(Yang berpotensi) ada satu, potensinya satu sampai dua tahun lagi lah," ungkap Direktur Keuangan Didiek Hartantyo, Rabu (22/11).
Saat ini, KAI memiliki enam anak usaha, diantaranya PT Reska Multi Usaha, PT Kereta Commuter Indonesia, PT Railink, PT Kereta Api Pariwisata, PT Kereta Api Logistik, dan PT Properti Manajemen. Namun, perusahaan enggan mengungkapkan anak usaha mana yang akan lebih dulu diantar ke lantai bursa.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Nanti dululah, jangan dibuka sekarang," ucap Didiek.
Didiek menambahkan, aksi korporasi tersebut direncanakan untuk mengembangkan kegiatan bisnis dari anak usahanya tersebut.
Perusahaan juga tengah mengkaji untuk menerbitkan obligasi global, obligasi lokal, dan sekuritisasi aset tahun depan. Hal ini untuk menambah kebutuhan dana berbagai proyek perusahaan.
"Mengenai alternatif yang kami pikirkan itu nanti kami lihat, tiga BUMN sudah memasukan itu manti kami lihat prospeknya seperti apa, jadi KAI terbuka," papar Didiek.
Sayangnya, perusahaan masih belum matang merencanakan hal tersebut. Untuk itu, terkait aset mana yang akan disekuritisasi dan target dana raihan obligasi global dan lokal belum ditentukan.
Untuk tahun depan, perusahaan membutuhkan belanja modal (capital expenditure/capex) untuk kebutuhan investasi sebesar Rp4,5 triliun hingga Rp5 triliun.
(gir)