
Pemerintah Waspadai Dampak Cuaca Ekstrem Terhadap Inflasi
Agustiyanti, CNN Indonesia | Senin, 04/12/2017 18:39 WIB

Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyebut, pemerintah bakal mewaspadai inflasi di Desember. Soalnya, selain ada dampak peningkatan permintaan yang bersifat musiman, dampak cuaca ekstrem juga dapat memengaruhi stok bahan pangan.
"Yang kami antisipasi adalah musim cuaca extreme, dari sisi transportasi yang berpengaruh dan juga dari sisi suplai," ujar Sri Mulyani di Jakarta, Senin (4/11).
Adapun, peningkatan permintaan pada Desember yang bersifat musiman, menurut dia, sudah diantisipasi dengan baik. Ia pun berharap, antisipasi kenaikan harga di bawah koordinator Kementerian Perekonomian dapat terus terjaga dengan baik hingga tahun depan.
"Diharapkan, jumlah stok dan konektivitas tetap terjaga, sehingga inflasi tidak meningkat rasanya. Ini karena sudah diantisipasi sisi permintaannya berdasarkan musiman," terang dia.
Badan Pusat Statistik (BPS) pagi ini melaporkan, inflasi bulanan November tercatat sebesar 0,2 persen. Inflasi tahun kalender tercatat 2,87 persen dan inflasi tahunan 3,3 persen.
Inflasi tersebut dipengaruhi oleh inflasi kelompok bahan pangan sebesar 0,37 persen dan memberi andil 0,09 persen.
Selain itu, ada pula pengaruh inflasi dari kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau karena kenaikan harga mie dan rokok kretek filter. Lalu, dipengaruhi pula oleh inflasi kelompok pengeluaran transportasi, komunikasi, dan jasa keuangan dengan kenaikan harga bahan bakar jenis Pertamax.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution memperkirakan, inflasi hingga akhir tahun akan berada di kisaran 3,1 persen (year on year/yoy). (bir)
"Yang kami antisipasi adalah musim cuaca extreme, dari sisi transportasi yang berpengaruh dan juga dari sisi suplai," ujar Sri Mulyani di Jakarta, Senin (4/11).
Adapun, peningkatan permintaan pada Desember yang bersifat musiman, menurut dia, sudah diantisipasi dengan baik. Ia pun berharap, antisipasi kenaikan harga di bawah koordinator Kementerian Perekonomian dapat terus terjaga dengan baik hingga tahun depan.
Badan Pusat Statistik (BPS) pagi ini melaporkan, inflasi bulanan November tercatat sebesar 0,2 persen. Inflasi tahun kalender tercatat 2,87 persen dan inflasi tahunan 3,3 persen.
Selain itu, ada pula pengaruh inflasi dari kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau karena kenaikan harga mie dan rokok kretek filter. Lalu, dipengaruhi pula oleh inflasi kelompok pengeluaran transportasi, komunikasi, dan jasa keuangan dengan kenaikan harga bahan bakar jenis Pertamax.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution memperkirakan, inflasi hingga akhir tahun akan berada di kisaran 3,1 persen (year on year/yoy). (bir)
ARTIKEL TERKAIT

Menkeu Khawatir Dampak Ekonomi Digital Terhadap Pengangguran
Ekonomi 2 tahun yang lalu
Gerbang Pembayaran Nasional Bisa Banjiri Penerimaan Pajak
Ekonomi 2 tahun yang lalu
Darmin Yakin Inflasi Finis di Level 3,1 Persen Akhir Tahun
Ekonomi 2 tahun yang lalu
Cabai Bawa Inflasi November Terbang Landai 0,2 Persen
Ekonomi 2 tahun yang lalu
Jaga Defisit, Sri Mulyani Sisir Belanja di Pengujung Tahun
Ekonomi 2 tahun yang lalu
Pesan Sri Mulyani untuk Komandan Pajak Baru
Ekonomi 2 tahun yang lalu
BACA JUGA

ICW Sebut Korupsi Dana Desa Desa Kian Meningkat
Nasional • 17 November 2019 04:20
Menkominfo Koordinasi dengan Menkeu soal Pajak Netflix
Teknologi • 01 November 2019 08:47
Momen Keakraban Sri Mulyani-Prabowo: Sini, Pak, Foto Bareng
Nasional • 31 October 2019 21:32
Menperin Agus Gumiwang Tak Punya Harta Berupa Mobil dan Motor
Teknologi • 23 October 2019 18:49
TERPOPULER

Rekam Jejak Ari Askhara Sebelum Tersandung Kasus Harley
Ekonomi • 6 jam yang lalu
Daftar Coreng Hitam di Muka Dirut Garuda Indonesia
Ekonomi 6 jam yang lalu
Erick Thohir Pecat Dirut Garuda Karena Selundupkan Harley
Ekonomi 11 jam yang lalu