Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Keuangan Sri Mulyani berkeinginan untuk meningkatkan kontribusi urbanisasi dalam perekonomian Indonesia. Saat ini, menurut dia, kontribusi urbanisasi terhadap perekonomian di Indonesia terbilang rendah dibandingkan dengan negara lainnya, seperti India dan China.
Saat ini, setiap kenaikan satu persen penduduk perkotaan, hanya menyumbang pertumbuhan Pendapatan Domestik Bruto (PDB) perkapita sebesar empat persen
"Seperti di Cina bahkan bisa menaikan (PDB perkapita) hingga lebih dari sembilan persen, di India tujuh persen," terangnya saat konferensi pers Managing Urbanization for Sustainable Cities di Jakarta Selasa (18/12).
Sri Mulyani menyebut, seluruh negara di dunia dapat meningkatkan pendapatannya dari rendah ke menengah bahkan atas, karena adanya pengelolaan urbanisasi yang baik. Untuk itu, menurut dia, pengelolaan urbanisasi di Indonesia menjadi tantangan pemerintah ke depan. Apalagi, hingga 2045 mendatang, lebih dari 70 persen populasi masyarakat Indonesia diproyeksi akan tinggal di daerah perkotaan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tantangan Bagaiamana mengelola urbanisasi di Indonesia di mana (area perkotaan) menjadi suatu tempat tinggal masyarakat yang heterogen," terang dia.
Pemerintah, menurut dia, bakal berupaya mengelola urbanisasi dari berbagai aspek, antara lain dengan membangun dan mendesain infrastruktur. Hal ini dilakukan agar pergerakan masyarakat di perkotaan dapat lebih efisien. Selain itu, menurut dia, pihaknya juga akan memberikan pelayanan yang inklusif kepada masyarakat.
"Yang disebut dengan inklusif adalah seluruh masyarakat bisa menikmati jasa atau pelayanan secara sama di seluruh pelosok kota tidak membedakan daerah miskin dan kaya," papar Sri Mulyani.
Lebih lanjut, menurut Sri Mulyani, pihaknya juga akan menekankan aspek pengelolaan urbanisasi yang berkelanjutan, agar masyarakat mendapatkan kualitas lingkungan tinggal yang baik di perkotaan.
"Agar masyarakat yang tinggal di perkotaan bisa mendapatkan lingkungan tinggal di mana kualitas air, udara, dan pengelolaan sampah itu bisa dilakukan secara baik sehingga bisa hidup secara sehat dan secara enviroment sustainable," imbuhnya.
(agi)