Jakarta, CNN Indonesia -- Kementerian Perhubungan (Kemenhub) telah membuka Posko Natal 2017 dan Tahun Baru 2018 terpusat sejak 18 Desember 2017 lalu hingga 8 Januari 2018 di Kantor Pusat Kemenhub.
Melalui posko tersebut, Kemenhub dapat memantau pergerakan arus lalu lintas selama periode akhir tahun tahun.
"Kami berharap periode Natal dan Tahun Baru ini berjalan baik dan lancar dan tidak ada hambatan," ujar Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Publik (BKIP) Kemenhub Baitul Ihwan saat dihubungi
CNNIndonesia.com, beberapa waktu lalu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain Posko Natal dan Tahun Baru, lanjut Baitul, Kemenhub juga melakukan pembatasan kendaraan angkutan barang akan dilakukan dua hari menjelang Perayaan Natal 2017 dan 2 hari menjelang Tahun Baru 2018 yaitu pada tanggal 22 Desember-23 Desember sebelum Natal dan tanggal 29 Desember-30 Desember sebelum Tahun Baru 2018.
Ketentuan ini berlaku untuk mobil barang pengangkut barang galian/tambang yang melebihi 14 ton, dan mobil barang dengan sumbu tiga, serta mobil barang dengan kereta tempelan dan kereta gandengan. Aturan dikecualikan untuk angkutan barang pengangkut Bahan Bakar Minyak, ternak, barang antaran pos dan uang, dan bahan pokok.
Adapun ruas – ruas jalan yang dilakukan pengaturan operasional kendaraan angkutan barang yaitu Tol Jakarta – Merak, Tol Jakarta – Cikampek – Brebes Timur, Tol Jakarta – Purbaleunyi, Tol Bawen - Salatiga, Tol Prof. Soedyatmo (Tol Bandara), dan Ruas Jalan Nasional Denpasar – Gilimanuk.
Pembangunan proyek juga dihentikan sementara apabila mengganggu arus transportasi pada periode Natal dan Tahun Baru.
Direktur Jenderal Perhubungan Udara Agus Santoso menyatakan instansinya akan melakukan pengawasan selama periode Natal dan Tahun Baru. Pengawasan tersebut akan dilakukan di 35 bandara yaitu di Banda Aceh, Medan, Lampung, Lombok, Gorontalo, Pekanbaru, Jakarta, Jayapura, Ternate, Ambon,Tanjung Pinang, Bandung, Palangkaraya, Biak, Batam, dan Semarang.
Selain itu, ada pula di Banjarmasin, Palembang, Surabaya, Pangkal Pinang, Yogyakarta, Balikpapan, Solo, Tarakan, Bengkulu, Denpasar,Palu, Kupang, Manado, Padang, Tangerang, Pontianak, Kendari, Makassar, dan Jambi.
Di setiap bandara di kota tersebut juga akan didirikan Posko Natal dan Tahun Baru. Selain berfungsi sebagai tempat pengawasan dan koordinasi petugas, posko juga disediakan bagi para penumpang yang memerlukan pertolongan terkait penerbangan.
Pemerintah akan menyediakan petugas di setiap posko untuk melayani penumpang. Agus berharap masyarakat memanfaatkan posko tersebut jika memerlukan pertolongan atau sedang mengalami masalah.
"Kami perkirakan ada dua puncak arus mudik dan balik. Untuk puncak arus mudik adalah tanggal 22 dan 23 Desember 2017, sedangkan arus balik adalah tanggal 1 dan 7 Januari 2018. Untuk itu harus diwaspadai pada hari-hari tersebut akan ada penumpukan penumpang dan pergerakan pesawat yang banyak," ujar Agus dalam keterangan resmi.
Selain mendirikan posko, Agus juga menyatakan unitnya telah melakukan rampcheck untuk memastikan keselamatan, keamanan dan kenyamanan transportasi udara selama periode peak season akhir tahun.
Dalam dua bulan terakhir, unitnya telah melakukan 446 rampcheck di bandara. Hasilnya, tidak ditemukan temuan minor yang bisa segera diperbaiki.
Agus memperkirakan, jumlah penumpang pesawat udara bakal naik sebesar 5,2 persen yaitu menjadi 7.238.602 penumpang di banding tahun 2016/ 2017 lalu yang sebesar 6.880.800 penumpang untuk musim libur Natal 2017 dan Tahun Baru 2018.
Untuk penerbangan domestik, diperkirakan pertumbuhan penumpangnya mencapai 4,09 persen yaitu dari 5.885.323 penumpang tahun 2016/ 2017 menjadi 6.126.308 penumpang di tahun 2017/ 2018. Sedangkan penumpang internasional diprediksi naik 11,73 persen yaitu dari 995.477 penumpang di tahun 2016/ 2017 menjadi 1.112.294 di tahun 2017/ 2018.
Direktorat Jenderal Perhubungan Laut (Ditjen Hubla) Kemenhub juga telah membuka Pos Komando (Posko) Angkutan Laut Natal 2017 dan Tahun Baru 2018 di seluruh wilayah kerjanya, baik di Kantor Pusat maupun Unit Penyelenggara Teknis (UPT), pada 18 Desember lalu. Posko akan beroperasi hingga 8 Januari 2018.
Dikutip dari keterangan resmi Ditjen Hubla, semua pemantauan dan pengendalian lalu lintas dan angkutan laut dilakukan melalui Posko tersebut. Dengan adanya posko angkutan laut Natal 2017 dan Tahun Baru 2018, maka seluruh tugas yang terkait dengan kegiatan pemantauan dan pengendalian lalu lintas dan angkutan laut pada Natal 2017 dan Tahun Baru 2018 dilakukan secara langsung di bawah koordinasi posko tersebut.
Pada penyelenggaraan angkutan laut Natal 2017 dan Tahun Baru 2018 ini akan melakukan pemantauan di 52 pelabuhan yang diperkirakan akan mengalami lonjakan penumpang. Adapun diperkirakan akan terjadi peningkatan jumlah penumpang yang menggunakan jasa angkutan laut sebesar dua persen dibandingkan pada Angkutan Laut Natal 2016 dan Tahun Baru 2017.
(lav/osc)