Jakarta, CNN Indonesia -- Bank kelas kakap asal Jepang, The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ Ltd (BTMU), mengincar penyaluran kredit sektor infastruktur setelah resmi mencaplok saham PT Bank Danamon Tbk (BDMN) nanti. Saat ini, kedua pihak tela menyepakati perjanjian jual beli saham bersyarat.
CEO BTMU for Asia & Oceania Takayoshi Futae menyampaikan apresiasinya terhadap Presiden Joko Widodo dalam mengembangkan infrastruktur nasional. “Pembangunan infrastruktur sangat penting untuk negeri ini. Jadi, kami optimistis dengan Indonesia,” ujarnya, Rabu (27/12).
Karenanya, melalui Bank Danamon, BTMU melirik proyek-proyek infrastruktur yang menjadi konsentrasi kerja pemerintah. Adapun, rencananya, perseroan mengincar pembangunan jalan tol dan pembangkit listrik.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, karena proses akuisisi belum rampung dilaksanakan, Futae mengaku, enggan merinci proyek infrastruktur yang disasar untuk dibiayainya. “Kami mau membantu negara ini untuk terus tumbuh. Jalan tol, pembangkit listrik,” terang dia singkat.
Kendati demikian, ia melanjutkan, manajemen BTMU tidak akan mengubah fokus bisnis
existing Bank Danamon. BTMU malah berkomitmen untuk mendongkrak kinerja induk usaha Adira Finance dan Adira Insurance tersebut.
"Saya sangat menghargai bisnis Bank Danamon dan manajemennya, serta strategi mereka," katanya.
Secara terpisah, General Manager BTMU Yotaro Agari menyatakan, Bank Danamon memiliki keuangan yang cukup sehat hingga saat ini. Ditambah dengan, portofolio bisnisnya yang memiliki prospek positif.
"Rekam jejak yang kuat pada bisnis perbankan ritel di Indonesia, termasuk pembiayaan kendaraan bermotor," jelas Agari.
Makanya, BTMU nantinya juga akan lebih mendorong penyaluran kredit untuk lini usaha kendaraan bermotor dari Bank Danamon.
Seperti diketahui, BTMU merupakan entitas dari Mitsubishi UFJ Financial Group Inc (MUFG). Perusahaan bakal mengakuisisi saham Bank Danamon hingga 73,8 persen. Namun, proses pengambilanalihan saham dilakukan secara bertahap.
Dalam tahap pertama, BTMU akan mengakuisisi sebanyak 19,9 persen dengan harga Rp8.323 per saham dan nilai investasi Rp15,87 triliun.
Selanjutnya, BTMU kembali mengakuisisi saham Bank Danamon sebesar 20,1 persen menjadi 40 persen. Hal ini ditargetkan rampung pada kuartal ketiga tahun depan.
Terakhir, akuisisi akan berlanjut hingga BTMU memiliki saham Bank Danamon hingga 73,8 persen. Namun, BTMU tidak menyebut secara spesifik total dana investasi yang disiapkan hingga seluruh rencana ini direalisasikan.
"Untuk harga sahamnya, kurang lebih sama dengan tahap pertama (Rp8.323 per saham)," pungkas Agari.
(bir)