Indeks Kawasan Asia melejit Dipicu Data Manufaktur China

Lavinda | CNN Indonesia
Selasa, 02 Jan 2018 15:40 WIB
Pasar saham Asia tercatat melesat mencapai puncak dalam 10 tahun terakhir, dipicu data manufaktur China yang terbukti sangat optimis.
Pasar saham Asia tercatat melesat mencapai puncak dalam 10 tahun terakhir, dipicu data manufaktur China yang terbukti sangat optimis. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono).
Jakarta, CNN Indonesia -- Pasar saham Asia tercatat melesat mencapai puncak dalam 10 tahun terakhir, dipicu data manufaktur China yang terbukti sangat optimis. Di sisi lain, kondisi nilai tukar dolar AS lunglai kehabisan tenaga.

Dikutip dari Reuters, sentimen positif indeks kawasan Asia juga didukung oleh berita Korea Utara telah menawarkan produk zaitun ke Korea Selatan. Hal itu terindikasi dari adanya pernyataan dari Kim Jong Un bahwa pihaknya terbuka untuk berdialog dengan Seoul.

Indeks MSCI yang mencakup wilayah Asia Pasifik di luar bursa Jepang mengalami kenaikan 0,5 persen mencapai level tertinggi yang pernah dilewati sejak 2007, meningkat hingga sepertiga dari nilai tahun lalu.

Sementara itu, Bursa Nikkei Jepang ditutup karena masa liburan tapi bursa berjangka E-Mini naik tipis 0,15 persen.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bursa Shanghai blue chips naik 1 persen setelah indeks Caixin untuk industri China melonjak ke level tertinggi dalam empat bulan pada Desember, mengubah perkiraan atas adanya penurunan indeks.

Sebelumnya, perkiraan level indeks ditopang kondisi ketahanan ekonomi terbesar kedua di dunia itu. Beijing menjalankan kebijakan tegas terkait polusi udara, sedangkan para insinyur membawa udara segar pada pasar properti.

"Kondisi operasi manufaktur membaik pada Desember, memperkuat anggapan bahwa pertumbuhan ekonomi telah stabil pada 2017, bahkan telah berjalan lebih baik dari perkiraan," kata Zhengsheng Zhong, Direktur Analisis Makroekonomi di CEBM Group, Selasa (2/1).

Di pasar valuta, Dolar tak lagi jadi primadona karena mencapai titik terendah dalam tiga bulan terhadap mata uang lainnya pada Jumat lalu. Hal itu membawa kerugian sepanjang 2017 menjadi 9,8 persen, tercatat sebagai kinerja terburuk sejak 2003.

Hal itu menguntungkan Euro yang menikmati tahun kemenangannya melawan dolar AS dalam 14 tahun terakhir. Pada Selasa (2/1), nilai tukar Euro menguat US$1.2017 dan berada di atas level tertinggi dalam tiga bulan US$1.2028.

Hambatan utama pergerakan dolar berasal dari pertemuan puncak Federal Reserve pada Desember lalu terkait penaikan suku bunga acuan. Dua pembuat kebijakan memilih menentang langkah tersebut di tengah keraguan inflasi akan lebih cepat dari yang diperkirakan. (lav)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER