Jakarta, CNN Indonesia -- Kabar mengenai skema holding migas oleh pemerintah diperkirakan masih berimbas positif terhadap pergerakan saham PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk. PGN disebut-sebut akan mengakuisisi PT Pertagas sebagai langkah awal pembentukan holding migas.
Holding migas sendiri menurut rencana dipimpin oleh PT Pertamina (Persero). Nah, PGN akan masuk menjadi anak usaha Pertamina, setelah proses akuisisi Pertagas rampung.
Analis Lotus Andalan Sekuritas Krishna Setiawan mengatakan, akuisisi ini akan menguntungkan PGN karena jumlah asetnya akan bertambah seiring masuknya Pertagas di bawah PGN.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau dulu kan masih simpang siur, sekarang sudah pasti. Aset Pertagas akan masuk ke PGN," ujar Krishna kepada
CNNIndonesia.com, dikutip Senin (21/1).
Selain aset yang akan bertambah, kinerja keuangan PGN juga berpeluang mengilap karena pengelolaan bisnis gas yang lebih luas lagi. Artinya, laba bersih PGN yang sempat turun pada kuartal III 2017 memiliki kesempatan untuk berbalik arah naik.
Mengutip laporan keuangan emiten periode Januari-September 2017, pendapatan PGN masih tercatat tumbuh tipis 0,46 persen dari posisi kuartal III 2016 sebesar US$2,15 miliar menjadi US$2,16 miliar pada kuartal III 2017.
Namun, sayangnya, laba bersih perusahaan rontok 59,53 persen menjadi US$97,91 juta dari sebelumnya US$241,99 juta.
Beruntung, beberapa asumsi pembalikan arah kinerja keuangan PGN telah membuat pelaku pasar masuk ke saham PGN sejak beberapa waktu terakhir, terutama sejak pekan lalu.
Lihatlah, harga saham perusahaan langsung menembus level Rp2.350 per saham pada akhir pekan lalu atau melonjak 33,14 persen. Padahal, pada awal pekan lalu, harga saham PGN masih berada di level Rp1.765 per saham.
Sementara itu, Analis Binaartha Sekuritas Reza Priyambada mengakui, pemberitaan lanjutan mengenai pembentukan holding migas dan potensi kinerja PGN akan berimbas positif pada harga saham PGN. Pemberitaan tersebut menjadi daya tarik bagi pelaku pasar untuk melakukan transaksi beli.
"Untuk
trader jangka pendek bisa saja memanfaatkan momentum ini. Sekarang, harga sahamnya lagi masuk konsolidasi," katanya.
Perlu diketahui, Reza mengingatkan, harga saham PGN memiliki potensi untuk koreksi sejenak karena harganya saat ini sudah terlalu tinggi. Namun demikian, koreksi hanya disebabkan aksi ambil untung (profit taking) pelaku pasar saja.
 (ANTARA FOTO/Andika Wahyu). |
"Nanti, sampai batas tertentu harga saham bisa bangkit (rebound) lagi," tutur Reza.
Lirik Saham Lapis Dua dan Tiga Melihat posisi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang sudah terlampau tinggi, Krishna menyarankan agar pelaku pasar mulai melirik saham selain PGN, misalnya saham-saham emiten lapis dua (
second liner) dan lapis tiga (
third liner).
Hal ini disebabkan sebagian harga saham dengan nilai kapitalisasi besar (big capitalization/big cap) telah menjulang tinggi. Dengan demikian, sebaiknya pelaku pasar mencari saham bervaluasi murah agar tetap mendapatkan keuntungan dalam satu pekan.
Menurut dia, beberapa saham lapis dua dan tiga yang masih memiliki potensi cukup baik dengan valuasi murah, di antaranya PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk (AISA), PT Lippo Cikarang Tbk (LPCK), dan PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR).
Harga saham Tiga Pilar pada akhir pekan lalu mendarat di level Rp570 per saham atau anjlok hingga 7,32 persen. Sejak salah satu lini bisnis perusahaan dari sektor beras tertimpa masalah terkait manipulasi harga beras pada Juli 2017, harga saham perusahaan terus turun.
"Kalau bisnis beras dihapus, tahun ini perusahaan masih memiliki bisnis lain. Perusahaan punya bisnis food and baverage (makanan dan minuman). Itu akan menjadi sumber pendapatan bagi Tiga Pilar," papar Krishna.
Sementara, perusahaan properti milik Grup Lippo dinilai memiliki prospek bagus. Terlebih, Grup Lippo tengah mengembangkan proyek Meikarta. Ia menilai, jika seluruh gedung properti proyek Meikarta telah terbangun, maka akan memberikan dana segar cukup tinggi untuk kas Grup Lippo, khususnya Lippo Cikarang.
"Sekarang, memang masih ada masalah izin lahan, tapi kan sedang diurus. Jika seluruh lahan sudah memiliki izin, pasti harga makin mahal," ungkapnya.
Pada akhir pekan lalu, harga saham Lippo Cikarang melonjak 5,81 persen menjadi Rp3.460 per saham. Sementara, saham Lippo Karawaci terkoreksi 0,97 persen ke level Rp510 per saham.
UNVR Direkomendasikan Adapun, menurut Reza, sebaiknya pelaku pasar tak sepenuhnya menghindari saham big cap. Toh, masih ada beberapa saham big caps yang berpeluang menguat dalam jangka waktu satu pekan, misalnya PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR).
Ia bilang, pelaku pasar dapat memanfaatkan momentum penantian rilis laporan keuangan emiten tahun lalu dengan masuk ke saham Unilever Indonesia. Soalnya, perusahaan tersebut diproyeksi mencatat kinerja kinclong sepanjang tahun lalu.
"Unilever Indonesia itu menciptakan persaingan di dalam persaingan, karena perusahaan memproduksi beberapa brand produk yang dibutuhkan sehari-hari," imbuhnya.
Beberapa barang yang ia maksud, seperti sabun dan sampo. Untuk sampo, misalnya Unilever Indonesia memiliki beberapa merk yang bisa menjadi pilihan masyarakat. Dengan begitu, apapun pilihan masyarakat, maka dana pembelian itu akan masuk ke dalam kas Unilever Indonesia.
"Jadi, perusahaan tidak terpengaruh oleh isu pergerseran daya beli tahun lalu. Isu daya beli lebih ke emiten ritel," jelas Reza.
Pada akhir pekan lalu, Unilever Indonesia menjadi emiten yang menempati posisi ke lima bila dilihat dari nilai kapitalisasi pasar. Maklumlah, nilai kapitalisasi pasar perusahaan berada dikisaran Rp415,3 triliun.
(bir)