Jakarta, CNN Indonesia -- Industri perusahaan pembiayaan (multifinance) sukses membukukan kinerja kinclong pada tahun lalu. Pertumbuhan penyaluran pembiayaannya tercatat tumbuh 16,48 persen, yaitu dari Rp356,1 triliun pada 2016 lalu menjadi sebesar Rp414,8 triliun pada akhir tahun lalu.
Pencapaian ini patut diacungi jempol, mengingat industri perbankan diproyeksi cuma mencatat pertumbuhan kredit di kisaran 8 persen - 9 persen hingga akhir tahun lalu. Selain itu, kondisi ekonomi nasional tahun lalu juga belum menunjukkan percepatan pertumbuhan.
Statistik Lembaga Pembiayaan yang dilansir Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyebut pembiayaan yang disalurkan 193 perusahaan di sepanjang tahun lalu tembus Rp414,8 triliun.
Segmen multiguna mendominasi pembiayaan hingga Rp244,0 triliun. Segmen ini cuma bertumbuh 6 persen dibandingkan 2016 lalu, yaitu Rp230,1 triliun. Segmen multiguna umumnya mengalir ke pembiayaan kendaraan bermotor, roda dua maupun roda empat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Diikuti oleh segmen pembiayaan investasi sebesar Rp119,0 triliun atau meningkat 8,2 persen. Kemudian, segmen pembiayaan modal kerja sebesar Rp22,8 triliun dan pembiayaan berkonsep syariah Rp28,7 triliun.
Laba Mengilap
Selain membukukan pertumbuhan pembiayaan hingga double digit, laba bersih industri multifinance juga mengilap. Laba bersihnya tercatat tumbuh 10,74 persen, yakni dari Rp11,9 triliun pada 2016 menjadi sebesar 13,2 triliun pada akhir tahun lalu.
Perolehan laba bersih tersebut ditopang oleh meningkatnya pendapatan, diikuti dengan terkendalinya kenaikan beban. Pendapatan industri ini mencapai Rp99,5 triliun atau naik 7 persen.
Adapun, aset 193 perusahaan pembiayaan hingga akhir tahun lalu tembus Rp477,1 triliun.
(bir)