Potensi Rp210 Triliun, Penghimpunan Zakat Hanya Rp6 Triliun

SAH | CNN Indonesia
Kamis, 25 Jan 2018 13:20 WIB
Bank Indonesia menyebut, potensi zakat di Indonesia mencapai Rp210 triliun, tetapi penghimpunannya baru mencapai Rp6 triliun di tahun lalu.
Sepanjang tahun lalu, penghimpunan zakat di Indonesia mencapai Rp6 triliun, naik dari tahun sebelumnya Rp5,2 triliun.(ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan)
Jakarta, CNN Indonesia -- Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo menyebut, Indonesia sebenarnya memiliki potensi zakat sebesar Rp210 triliun. Sayang, hingga kini pengelolaannya belum maksimal, sehingga zakat yang terkumpul masih terbilang minum.

Saat ini, menurut Agus, penghimpunan dana zakat di Indonesia hingga akhir tahun lalu baru mencapai Rp6 triliun, naik tipis dari tahun sebelumnya Rp5,2 triliun.

"Jadi masih ada gap yang besar. Mari kita bersama memanfaatkan zakat lebih baik lagi," terang Agus di Gedung Majelis Ulama Indonesia (MUI), Jakarta, Kamis (24/1).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Menurut Agus, zakat core principle yang merupakan standar pengaturan zakat, sebenarnya dapat digunakan mendorong peningkatan penghimpun zakat. Untuk itu, menurut dia, penerapan zakat core principle perlu ditingkatkan.

Ia pun berharap, Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) meningkatkan kualitas manajemen tata kelola zakat. Agus juga mengajak kepada seluruh pihak untuk meningkatkan zakat yang dihimpun di BAZNAZ

"Pengelolaan keuangan sosial syariah berupa zakat, infak, sedekat dan wakaf yang masih perlu ditingkatkan tata kelolanya agar menjadi jembatan munculnya kekuatan ekonomi baru yang akan mengakselerasi kemajuan ekonomi Indonesia," tutur Agus.


Selain zakat, Agus menyebutkan, Indonesia memiliki aset tanah wakaf sebanyak 4,3 miliar meter persegi. Hanya saja, sebagian aset itu masih belum tersertifikasi.

Hal tersebut menurut Agus adalah pekerjaan rumah yang perlu diselesaikan oleh pihaknya, melibatkan Badan Wakaf Indonesia (BWI).

"Proses yang sekarang sedang gencar dilakukan untuk menjadikan sertifikat wakaf, dan masih banyak yang akan ditingkatkan dan bagaimana untuk meningkatkan tanah wakaf itu agar menjadi lebih bermanfaat bagi kemaslahatan manusia," tutur Agus. (agi)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER