Jakarta, CNN Indonesia -- Realisasi belanja Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) sepanjang tahun 2017 tercatat sebesar Rp4,91 triliun atau hanya 74,80 persen dari pagu Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan 2017 (APBNP 2017), Rp 6,57 triliun.
Realisasi tersebut lebih rendah dibandingkan capaian tahun lalu yang sebesar 96,55 persen dari pagu setelah penghematan (self blocking) anggaran, Rp6,09 triliun.
"Dari anggaran belanja 2017 dengan pagu APBNP 2017 Rp6,57 triliun, kami di ESDM meleset penyerapannya dari target 87,71 persen," ujar Menteri ESDM Ignasius Jonan saat menghadiri rapat kerja dengan Komisi VII Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) di Gedung DPR, Kamis (25/1).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jika dirinci, porsi terbesar direalisasikan untuk belanja barang yaitu sebesar Rp3,06 triliun atau 80,8 persen dari target Rp3,78 triliun. Kemudian, belanja modal sebesar Rp1,08 triliun atau hanya 55,31 persen dari target Rp1,95 triliun. Selanjutnya, Rp781,64 miliar dialokasikan untuk belanja pegawai atau 93,06 persen dari target Rp839,95 miliar.
Di sisi lain, realisasi Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) sektor ESDM di 2017 berhasil melampaui target. Tercatat, realisasi raupan PNBP mencapai Rp131,99 triliun atau 119 persen dari target Rp111,26 triliun.
Penerimaan terbesar berasal dari PNBP minyak dan gas (migas) sebesar Rp88,56 triliun atau 116 persen dari target Rp76,67 triliun. Selanjutnya, penerimaan sektor mineral dan batu bara (minerba) sebesar Rp40,62 triliun atau 124 persen dari target Rp32,72 triliun.
Sektor EBTKE menyumbang Rp930 miliar atau 140 persen dari target yang dipatok Rp670 miliar. Sisanya berasal dari PNBP lainnya yang mencapai Rp1,88 triliun atau di atas target Rp1,20 triliun.
Sekretaris Jenderal ESDM Ego Syarial mengungkapkan turunnya realisasi penyerapan anggaran tahun lalu karena ada upaya efisiensi. Misalnya, ada beberapa proyek pembangunan dikerjakan oleh PT Pertamina (Persero).
"Penghematannya itu bisa Rp700 miliar," ujar Ego.
Lebih lanjut, pagu anggaran ESDM tahun ini ditetapkan sebesar Rp6,49 triliun dalam APBN 2018.
(gir)