Jakarta, CNN Indonesia -- Bank Indonesia (BI) mencatat, penyaluran Kredit Pemilikan Rumah dan Apartemen (KPR dan KPA) mencapai Rp410 triliun pada sepanjang tahun lalu. Penyaluran tersebut 11,4 persen dibanding tahun sebelumnya (year on year/yoy).
Pertumbuhan KPR tersebut lebih tinggi dibanding 2016 lalu yang hanya tercatat sebesar 8,1 persen (yoy).
Berdasarkan data uang beredar BI, penyaluran kredit properti secara keseluruhan tumbuh melambat dari 15 persen (yoy) pada 2016 menjadi 13 persen (yoy) di tahun lalu. Adapun hingga tahun lalu, penyaluran kredit properti mencapai Rp806,5 triliun.
Perlambatan kredit properti terutama terjadi pada kredit real estate dan konstruksi. Tahun lalu, kredit real estate hanya tumbuh 6,4 persen (yoy) menjadi Rp139 triliun, melambat signifikan dibanding 2016 yang mencapai 22,2 persen (yoy). Sementara itu, kredit konstruksi tumbuh 20 persen (yoy) menjadi Rp257,2 triliun, melambat dibanding tahun sebelumnya sebesar 24,2 persen (yoy).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada tahun lalu, BI juga mencatat penyaluran kredit secara keseluruhan tumbuh 8,2 persen (yoy), meningkat dibanding 2016 yang tumbuh 7,6 persen (yoy). Adapun total penyaluran kedit di akhir tahun lalu tercatat sebesar Rp4.763 triliun.
kenaikan pertumbuhan kredit terutama terjadi pada kredit modal kerja dari 7,3 persen (yoy) menjadi 8,3 persen (yoy) dengan total penyaluran Rp2.212,7 triliun. Pertumbuhan kredit investasi naik dari 4,6 persen (yoy) menjadi 4,8 persen (yoy) dengan penyaluran kredit sebesar Rp1.168,9 triliun.
Sementara itu, pertumbuhan kredit konsumsi naik dari 10,2 persen (yoy) menjadi 10,9 persen (yoy), dengan total penyaluran mencapai Rp1.386 triliun.
(agi)