Kasus Apartemen Surabaya, Konsumen Ditodong Pistol

CNN Indonesia | CNN Indonesia
Selasa, 06 Feb 2018 20:04 WIB
Pertemuan ratusan konsumen dengan manajemen Sipoa Grup selaku grup pengembang apartemen di Surabata, diwarnai adegan dugaan penodongan pistol.
Pertemuan ratusan konsumen dengan manajemen Sipoa Grup selaku grup pengembang apartemen di Surabata, diwarnai adegan dugaan penodongan pistol. (maxmann/Pixabay)
Sidoarjo, CNN Indonesia -- Pertemuan ratusan konsumen dengan manajemen Sipoa Grup selaku grup pengembang apartemen Royal Afatar World (RAW) dan Royal Mutiara residence (RMR), diwarnai adegan dugaan penodongan pistol.

Kejadian bermula, kala para ratusan konsumen yang tengah berdiskusi dengan manajemen mulai tidak sabar dan terus meminta dananya segera dicairkan (refund). Saat tengah bersitegang, tiba-tiba, salah seorang dari pihak manajemen yang diduga merupakan komisaris Sipoa Grup hendak meninggalkan lokasi. Namun, orang tersebut dihadang oleh konsumen.

Karena merasa terjepit, orang tersebut yang sebenarnya juga didampingi sejumlah pengawal, tiba-tiba mengeluarkan pistol.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dia keluarkan dari kantong, kemudian menodongkan pistol ke arah perut saya, kemudian berputar menodongkan pistol ke arah leher teman saya," ujar Fandi Handoyo, yang merupakan salah satu konsumen di Sidoardjo, Senin (5/2).


Menurut Fandi, pria tersebut juga sudah pernah menodongkan pistol saat pertemuan di Desember lalu.

Senada dengan Fandi, konsumen lainnya, Adi Sucipto yang juga diduga ditodong pistol mengatakan bahwa orang itu mengeluarkan pistol karena ingin membubarkan massa.


"Alasannya, mau ke Bali terburu-buru," kata Adi.

Sementara itu, Ketua Paguyuban Pembeli unit apartemen Royal Afatar World Anthony menduga, pelaku penodongan pistol tersebut merupakan salah satu komisaris di anak usaha Sipoa Grup.

Setelah didamaikan oleh polisi, pelaku penodongan pistol tersebut dibawa masuk ke kantor Royal Afatar World. Tak lama kemudian, orang tersebut dibawa ke Polresta Sidoarjo untuk dimintai keterangan. (agi/dik)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER