Jakarta, CNN Indonesia -- Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) memutuskan merombak struktur manajemen PT Pertamina (Persero). Hal itu ditandai oleh penyerahan Surat Keputusan (SK) Menteri BUMN Nomor 39/MBU/02/2018 tentang Pemberhentian, Perubahan Nomenklatur, Pengalihan Tugas Anggota Direksi Pertamina yang diteken Menteri BUMN Rini Soemarno pada 9 Februari lalu.
Deputi Bidang Usaha Pertambangan, Industri Strategis dan Media Kementerian BUMN Fajar Harry Sampurno mengungkapkan dalam keputusan tersebut, pemerintah memutuskan untuk menghapus Direktorat Gas. Konsekuensinya, Yenni Andayani harus melepaskan jabatannya sebagai Direktur Gas.
"Dengan tidak ada Direktorat Gas, otomatis ada pemberhentian Ibu Yenni Andayani dari jabatan Direktur Gas," ujar Deputi Bidang Usaha Pertambangan, Industri Strategis dan Media Kementerian BUMN Fajar Harry Sampurno dalam konferensi pers di Kementerian BUMN, Selasa (13/2).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, pemerintah juga memutuskan untuk membagi Direktorat Pemasaran menjadi dua direktorat yaitu Direktorat Pemasaran Korporat dan Direktorat Pemasaran Ritel. Kemudian, perseroan juga akan menambah Direktorat Logistik, Rantai Pasok, dan Infrastruktur.
Fajar mengungkapkan keputusan ini dilakukan untuk menghadapi tantangan ke depan, dimana fokus Pertamina akan beralih dari produk (product oriented) ke pasar (market oriented). Perombakan ini juga untuk mengatasi masalah yang masih terjadi saat ini seperti kelangkaan BBM dan LPG di pasar.
"Yang penting adalah untuk menyelamatkan dan meningkatkan pelayanan Pertamina," ujarnya.
Selanjutnya, pemerintah menyerahkan Dewan Komisaris dan Direksi untuk bisa menjabarkan perubahan organisasi ke dalam pelaksanaan sehari-hari untuk level di bawah Direksi.
"Kami mengharapkan bahwa ini dapat dilaksanakan secepat-cepatnya dan kemudian bisa diserahkan penjabarannya kepada Menteri BUMN selaku RUPS," jelasnya.
Di tempat yang sama, Komisaris Utama Pertamina Tanri Abeng menyatakan perubahan struktur organisasi ini telah melewati kajian yang mendalam. Perubahan ini dilakukan untuk menjawab perubahan zaman.
"Perubahan ini betul-betul mengikuti perkembangan zaman. Kalau selama 60 tahun Pertamina pendekatannya adalah produk, maka karena dunia sudah berubah, sekarang jadi market driven," ujar Tanri.
Direktur Perencanaan Investasi dan Manajemen Risiko Pertamina Gigih Prakoso menambahkan pihaknya akan segera melakukan penjabaran dari perubahan organisasi. Pasalnya, perseroan harus melakukan penyesuaian dari sisi proses bisnis, sumber daya manusia, dan sistem.
"Nantinya, dengan organisasi yang baru, bisa dipastikan semua proses bisnis bisa dijalankan sesuai tujuan yang ingin dicapai oleh pemegang saham," ujar Gigih.
Lebih lanjut, SK Menteri BUMN 39/2018 juga menunjuk Muhammad Iskandar menjadi Direktur Pemasaran Korporat dan merangkap sebagai Direktur Pemasaran Retail sampai diangkat pejabat definitif.
Selain itu, Direktur Sumber Daya Manusia Nicke Widyawati juga ditunjuk sebagai Direktur Logistik, Supply Chain, dan Infrastruktur dan sampai diangkat pejabat definitif.
(gir)