BTN Klaim Pendapatan Perbankan Digital Tumbuh 26 Persen

Lavinda | CNN Indonesia
Selasa, 20 Feb 2018 15:59 WIB
PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk membukukan kenaikan pendapatan berbasis komisi (fee-based income) dari layanan perbankan digital Rp102,4 miliar.
PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk membukukan kenaikan pendapatan berbasis komisi (fee-based income) dari layanan perbankan digital Rp102,4 miliar. (CNN Indonesia/Yuliyanna Fauzi).
Jakarta, CNN Indonesia -- PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk membukukan pertumbuhan pendapatan berbasis komisi (fee-based income) dari layanan perbankan digital sepanjang 2017 sebesar Rp102,4 miliar atau naik 26,8 persen secara tahunan dari level Rp80,7 miliar pada periode yang sama tahun lalu.

Direktur Utama BTN Maryono menjelaskan pendapatan berbasis komisi itu diperoleh dari meningkatnya transaksi mobile banking dan internet banking yang masing-masing tumbuh 59,2 persen secara tahunan (year on year/yoy) dan 108,4 persen (yoy) per Desember 2017.

"Lini bisnis digital banking BTN terus melaju. Ada lonjakan pertumbuhan nilai transaksi melalui jaringan sms atau mobile banking dan internet banking perseroan," kata Maryono seperti dikutip Antara, Selasa (20/2).

Untuk mengembangkan perbankan digital tahun ini, BTN menggelar kompetisi "BTN Mortgtech Hackathon". Kompetisi teknologi untuk pembiayaan perumahan itu diselenggarakan guna mencari tenaga dalam mengembangkan aplikasi digital di bidang keuangan, termasuk kredit pemilikan rumah.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Melalui kompetisi ini diharapkan lahir aplikasi yang mendukung pengembangan kredit pemilikan rumah (KPR) di Indonesia," ujar Maryono.

Sebelumnya, BTN meraup untung bersih sebesar Rp3,02 triliun sepanjang tahun 2017 atau tumbuh 15,59 persen dibandingkan realisasi tahun sebelumnya Rp2,61 triliun.

"Pada 2018, pertumbuhan net profit kami perkirakan lebih besar dari 25 persen," tutur Direktur Utama BTN Maryono beberapa waktu lalu.

Maryono mengungkapkan, kenaikan laba perseroan tahun lalu ditopang oleh pertumbuhan pendapatan bunga bersih perseroan, seiring naiknya penyaluran kredit dan penghimpunan simpanan.

Tercatat, pendapatan bunga bersih tumbuh 14,45 persen (yoy) menjadi Rp9,44 triliun. Sementara itu, pendapatan operasional lainnya mencapai Rp1,61 triliun atau tumbuh 25,39 persen (yoy).

Dari sisi bisnis, perseroan telah menyalurkan kredit dan pembiayaan sebesar Rp198,99 triliun atau tumbuh 21,01 persen (yoy). Kontribusi terbesar berasal dari penyaluran KPR yang mencapai 90,07 persen dengan nilai Rp178,23 triliun atau tumbuh 21,14 persen secara tahunan. (antara/bir)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER