Jakarta, CNN Indonesia -- Dewan Perwakilan Rakyat mengimbau pemerintah untuk meningkatkan pengawasan terhadap Standar Operasional Prosedur (SOP) proyek infrastruktur di Indonesia, terutama yang terkait keselamatan dan kesehatan kerja.
Hal itu disampaikan Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat DPR Agus Hermanto menanggapi insiden kecelakaan dalam proyek infrastruktur pemerintah, termasuk robohnya cetakan beton Tol Bekasi, Cawang, Kampung Melayu (Becakayu). Agus juga mengaku prihatin atas musibah yang terjadi di Jakarta Timur tersebut.
"Kejadian terakhir (Becakayu) tentu, kami sangat prihatin. Kami harus meningkatkan manajemen terutama manajemen pengawasan. Masalah kecelakaan pekerjaan kan ada undang-undang K3, harus diterapkan," terang Agus saat ditemui di Gedung DPR Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (21/2).
Terkait pemberhentian sementara proyek jalan layang di seluruh Indonesia, Agus menganggap hal tersebut dilakukan agar pemerintah bisa melakukan koordinasi dan evaluasi. Hal itu harus dilakukan lebih lanjut agar tidak lagi terjadi insiden semacam ini.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Agar dapat berkoordinasi lebih lanjut, mengenai program yang lebih baik seperti apa, lebih baik di moratarium. Moratorium tentunya sementara untuk perbaiki manajemen yang ada di dalam supaya tidak terjadi kecelakaan-kecelakaan yang serupa," kata Agus.
Kecelakaan dalam proyek infrastruktur sudah terjadi 8 kali dalam kurun waktu 5 bulan terakhir. Menurut Agus, banyaknya kecelakaan ini menguras rasa kepercayaan masyarakat. Bahkan ada indikasi, seolah-olah proyek ini dilaksanakan dengan terburu-buru.
"Selain kerugian finansial, ada juga kerugian lain yang timbul. Kerugian itu adalah masalah kepercayaan dari masyarakat. Ini sangat mengganggu, seolah-olah kok pada saat pembangungan seperti diburu-diburu," kata Agus.
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono meminta seluruh pekerjaan berat proyek jalan layang (elevated) di seluruh Indonesia dihentikan sementara pascaambruknya bagian pencetakan beton pada tiang pancang Tol Becakayu.
"Saya hentikan seluruh pekerjaan berat dan elevated di seluruh Indonesia," kata Menteri Basuki di Gedung Pusat Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta seperti diberitakan CNNIndonesia TV, Selasa (20/2).
Basuki menegaskan evaluasi menyeluruh perlu dilakukan karena kecelakan konstruksi bukan kali pertama terjadi. Termasuk ambruknya bagian konstruksi tiang pancang tol Becakayu pada dini hari tadi, total sebanyak 14 kecelakaan terjadi selama dua tahun terakhir, delapan di antaranya terjadi pada lima bulan terakhir.
"Makanya kita hentikan dulu, ini ada apa?" kata Basuki.
(lav/bir)