Sumatra Barat Punya Potensi Pariwisata Tapi Sepi Investor

AJI | CNN Indonesia
Minggu, 25 Feb 2018 05:26 WIB
Pariwisata bisa jadi salah satu sumber pertumbuhan ekonomi baru di Sumatera Barat. Sayang sektor ini belum didukung iklim investasi dan infrastruktur memadai.
Ilustrasi wisata di Sumatera Barat. (ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra).
Jakarta, CNN Indonesia -- Bank Indonesia menyebut, potensi sektor pariwisata di Sumatera Barat (Sumbar) terbilang cukup tinggi. Namun hal itu tak dibarengi dengan iklim investasi yang baik serta infrastruktur yang memadai.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia wilayah Sumbar, Endy Dwi Tjahjono mengatakan, potensi pariwisata di Sumbar belum maksimal karena investor masih sulit masuk ke sana.

Kesulitan investor untuk masuk, menurut Endy, karena mereka sulit diterima di Sumbar. Pasalnya tanah-tanah di Sumbar kebanyakan merupakan tanah adat, dimana kepala adat yang kukuh menjaga tanah adat mereka.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tanah wilayah dan tidak bisa dialihkan ke investasi, karena ketua adat sangat kukuh dalam menjaga tanah adat," kata Endy di Padang, Sumbar, Jumat (23/2).

Hal itu, kata Endy membuat tanah-tanah adat tersebut sulit dialihkan menjadi investasi. Ia menyebut, sebenarnya sudah ada berbagai penjajakan dan kerja sama untuk melakukan investasi di tanah-tanah adat tersebut.

"Itu ada back out transfer tapi tetap tidak bisa menembus para pemangku adat. Jadi memang sangat sulit seperti di Mandeh, hampir semua kawasan dimiliki tanah adat, sehingga itu akan sangat susah investor masuk disitu," jelas dia.

Selain soal itu, infrastruktur yang belum memadai juga menjadi faktor lain sektor pariwisata di Sumbar belum berkembang pesat. Endy menuturkan, padahal sektor pariwisata dapat menjadi salah satu sumber pertumbuhan ekonomi baru di Sumbar.

"Ada beberapa proyek pariwisata yang diunggulkan seperti di kawasan Mandeh, slogannya Raja Ampat-nya Sumbar, tetapi sampai sekarang, sedang dibangun infrastruktur jalan menuju ke sana," ujar dia.

Di sisi lain, penyumbang pertumubuhan ekonomi terbesar di Sumbar adalah dari sektor pertanian. Endy menyebutkan, pertanian menyumbangkan 24 persen terhadap pertumbuhan ekonomi Sumbar.

Sayangnya, karena keterbatasan lahan, sektor pertanian sudah tidak dapat dikembangkan lagi. Menurut Endy kondisi geografis Sumbar yang berbukit menyulitkan pengembangan lahan untuk sektor pertanian.

Untuk itu, ia mendorong kepada Pemerintah Sumbar untuk mengembangkan sektor-sektor lain sebagai penopang ekonomi, salah satunya pariwisata. (osc)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER