Jakarta, CNN Indonesia -- Perkembangan pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) Tolo-I Jeneponto di Sulawesi Selatan per 23 Februari 2017 telah mencapai 65 persen. Proyek ini akan menjadi PLTB terbesar kedua setelah PLTB Sidrap yang juga berada di Sulawesi Selatan.
Dikutip dari keterangan resmi Kementerian Energi dan Sumber Daya Energi (ESDM), Selasa (27/2), pekerjaan PLTB yang menghabiskan investasi US$160,7 juta atau sekitar Rp2,2 triliun (kurs Rp13.650 per dolar AS) ini telah memasuki tahap pemasangan tower dan turbin.
Rencananya, sebanyak 20 turbin angin (Wind Turbin Generator/WTG) akan dipasang pada PLTB Tolo-I ini, dengan masing-masing kapasitas 3,6 Megawatt (MW), sehingga total kapasitas pembangkit mencapai 72 MW.
Dari total 20 turbin angin yang ditargetkan terpasang tersebut, 11 di antaranya telah selesai proses pengecoran pondasi tower dengan volume 750 meter kubik beton, diameter 26,6 meter dan kedalaman empat meter. Sementara itu, sisa turbin dalam tahap pembesian.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sedikitnya 60 baling-baling akan dikirim ke lokasi proyek hingga akhir April 2018. Model turbin yang dipasang di PLTB ini memakai jenis Siemens DD On-Shore 3,6 WTG dimana 2 unit transformator Siemens selesai dipasang dengan kapasitas masing-masing 45 MVA.
Baling-baling diangkut dengan truk khusus melalui beberapa medan yang cukup sulit. Jarak ke lokasi mencapai 99 kilometer dari Kota Makassar.
Dengan panjang yang mencapai 63 meter, lebar 5 meter dan berat mencapai 80 ton, pengangkutan satu buah baling-baling kurang lebih membutuhkan waktu sekitar 10 jam. Tak jarang di beberapa titik diperlukan penataan ulang kabel dan pepohonan untuk melancarkan pengiriman baling-baling.
Nantinya, pembangkit berbasis angin tersebut akan terkoneksi dengan jaringan transmisi sebesar 150 kiloVolt (kV). Sebanyak empat dari sepuluh tower transmisi 150 kV telah selesai dibangun yang akan terinterkoneksi melalui Gardu Induk Jeneponto. Sedangkan bangunan kontrol dan pelayanan masih dalam proses pengerjaan.
Sebagai informasi, PLTB Tolo-I dihasilkan dari kecepatan angin sebesar 6 meter per detik yang merupakan potensi angin cukup besar untuk dikembangkan secara komersial.
Penandatangan jual beli (Power Purchase Agreement /PPA) telah ditandatangani oleh PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) bersama PT. Energi Bayu Jeneponto sejak tanggal 14 November 2016 lalu dengan harga jual listrik US$0,1089 per kiloWatthour (kWh).
Berdasarkan PPA tersebut, proyek akan selesai dan Commercial Operation Date (COD) pada 14 November 2019. Hadirnya PLTB Tolo-I Jeneponto akan melengkapi keberadaan PLTB Sidrap untuk meningkatkan kontribusi energi berbasis angin di Indonesia, di samping semakin memperkuat rasio elektrifkasi di Sulawesi Selatan yang saat ini telah mencapai 99,12 persen.
(lav)