Jakarta, CNN Indonesia -- Bandara Internasional Kertajati diharapkan dapat melayani rute penerbangan internasional ke negara-negara tempat provinsi saudara (sister province) Jawa Barat berada.
"Dari pemerintah provinsi inginnya ada tindak lanjut ke sister province," ujar Direktur Utama PT Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Virda Dimas Ekaputra di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (27/2).
Sebagai catatan, beberapa sister province Jabar diantaranya Daerah Otonom Guangxi Zhuang di China, Perfektur Shizuoka di Jepang, Australia Selatan di Australia, Wallonia di Belgia, Khartoum State di Sudan, dan Souss Massa Region di Maroko.
Tahun lalu, Jabar menjajaki jalinan kerja sama sister province dengan provinsi Incheon, Korea Selatan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dengan adanya kemudahan akses melalui bandara internasional, diharapkan bisa membuka peluang kerja sama lebih lanjut di bidang ekspor-impor dari dan ke provinsi saudara itu.
Menurut Virda, dengan landasan pacu (runway) yang panjangnya mencapai tiga ribu meter memungkinkan bandara melayani pesawat berbadan lebar seperti Boeing 777 untuk rute internasional langsung.
Salah satu provinsi saudara yang sudah aktif melirik kemungkinan dibukanya rute penerbangan ke wilayahnya adalah Prefektur Shizuoka di Jepang. Dengan demikian, wisatawan bisa menikmati keindahan Gunung Fuji.
Saat ini, BIJB masih mengurus izin bandara Kertajati sebagai bandara internasional di Kementerian Perhubungan (Kemenhub). Diharapkan, Bandara Kertajati bisa melayani penerbangan untuk haji ke Jeddah pada Juli 2018 mendatang.
Virda menargetkan konstruksi bandara tahap 1A seluas 96 ribu meter persegi bakal rampung pada Maret 2018. Dengan demikian, softlaunching bisa dilakukan pada Mei 2018 dan grandlaunching pada Juni 2018 mendatang.
"Saat ini, kami fokus dulu untuk menyelesaikan pembangunan tahap 1A sampai bisa beroperasi," ujarnya.
(lav/bir)