BTN Syariah Targetkan Pembiayaan KPR Rp14,85 Triliun

Yuli Yanna Fauzie | CNN Indonesia
Selasa, 27 Feb 2018 22:50 WIB
BTN Syariah menargetkan menyalurkan pembiayaan pemilikan rumah sebesar Rp14,85 triliun pada tahun ini atau naik 16 persen dibanding realisasi tahun lalu.
BTN Syariah menargetkan menyalurkan pembiayaan pemilikan rumah sebesar Rp14,85 triliun pada tahun ini atau naik 16 persen dibanding realisasi tahun lalu. (CNN Indonesia/Hesti Rika).
Jakarta, CNN Indonesia -- Unit Usaha Syariah PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk akan mendongrak penyaluran pembiayaan ke fasilitas Kredit Pemilikan Rumah (KPR) hingga Rp14,85 triliun pada tahun ini. Target ini meningkat sekitar 16,94 persen dari realisasi tahun lalu sebesar Rp12,7 triliun.

Direktur BTN Budi Satria mengungkapkan, perusahaan akan mengejar target tersebut dengan meningkatkan penawaran fasilitas pembiayaan ke berbagai calon nasabah. Salah satu caranya dengan menambah kantor cabang untuk kegiatan pemasaran.

"Kami juga aktif melakukan ekspansi dengan penambahan outlet Kantor Cabang Pembantu Syariah (KCPS) dan Kantor Kas Syariah (KKS) di beberapa wilayah," ujarnya dalam siaran resmi, Selasa (27/2).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Lalu, penawaran fasilitas pembiayaan KPR juga dilakukan melalui sejumlah kerja sama antara BTN Syariah dengan perusahaan pengembang perumahan, baik yang pelat merah maupun swasta.

Selain itu, kerja sama juga akan menyasar pasar rumah bagi Pegawai Negeri Sipil (PNS), pegawai Badan Usaha Milik Negara (BUMN), hingga Badan Usaha Milik Daerah (BUMD).

Potensi mengejar target pembiayaan KPR juga mendapat dukungan dari program pembangunan satu juta rumah yang dicanangkan oleh pemerintah setiap tahunnya. Sehingga, dipastikan kebutuhan rumah tetap besar dan bisa difasilitasi oleh perusahaan.


Bersamaan dengan meningkatnya target penyaluran pembiayaan KPR tersebut, perusahaan turut membidik peningkatan pendapatan non bunga (fee based income) dari produk KPR ini.

Caranya, mengemas produk KPR yang disertai dengan produk asuransi dan investasi bagi nasabah (bancassurance) hingga menggabungan KPR dengan multijasa umroh.

Sementara, penyaluran pembiayaan secara keseluruhan ditargetkan menembus Rp21,04 triliun atau naik 17 persen dari tahun lalu. Lalu, Dana Pihak Ketiga (DPK) ditargetkan mencapai Rp21,2 triliun atau tumbuh 13 persen dari tahun lalu. Kemudian, aset diharapkan meningkat 10,73 persen menjadi Rp25,9 triliun pada tahun ini. (bir)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER